Yunani Bangkrut, Indonesia Terancam Ulangi Krisis Moneter

JOKOWI JK DOLAR_0Eramuslim.com – Bank Sentral Eropa ECB diperkirakan akan mengakhiri pinjaman darurat kepada sistem perbankan Yunani pada Minggu (28/06), demikian sumber BBC. Yunani sangat tergantung pada bantuan likuiditas darurat dari Bank Sentral Eropa setelah krisis ekonomi menerpa negara itu.

Menurut sumber BBC, Yunani kemungkinan harus “mengumumkan hari libur bank pada hari Senin (29/06).”

Dana talangan alias bailout untuk Yunani, yang dililit hutang, akan berakhir pada Selasa (30/06) dan pembicaraan kedua pihak sejauh ini telah terputus. Perbankan Yunani akan mengalami kesulitan serius dalam waktu dekat, apabila ECB mengakhiri pinjamannya, kata editor ekonomi BBC.

Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Yunani mulai berduyun-duyun menarik uangnya dari bank.

Antrian panjang mulai terlihat di sejumlah ATM pada Sabtu (27/06), di tengah kekhawatiran bank-bank tidak akan membuka aktivitasnya pada hari Senin.

Dukung Referendum

Sebelumnya, Parlemen Yunani mendukung rencana referendum atas persyaratan penggelontoran dana talangan atau bailout yang diajukan oleh kreditur internasional.

Referendum ini diduga akan mendapat dukungan penuh dari 300 anggota parlemen, setelah 179 anggota parlemen menyatakan mendukung referendum, Minggu (28/06) dini hari tadi.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengusulkan referendum pada 5 Juli untuk menentang pemangkasan anggaran seperti tertera dalam usulan reformasi oleh Uni Eropa.

Sebelumnya, Komisi Eropa meminta peningkatan reformasi ekonomi Yunani, termasuk peningkatan pajak dan pemotongan gaji dan pensiun pegawai negeri, sebelum dana penyelamatan berikutnya sebesar £5,2 miliar diberikan.

Tuntutan inilah yang ditolak Yunani. Awal Juni lalu, Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, mengatakan tuntutan reformasi terbaru tersebut “suatu langkah agresif yang dirancang untuk melancarkan teror kepada pemerintah Yunani…pemerintahan Yunani ini tidak bisa diteror”.

Tolak Reformasi UE

Untuk itulah, Tspipras dalam berbagai kesempatan juga mendorong agar rakyat Yunani mengatakan “tidak” atas usulan paket reformasi Uni Eropa

“Sejumlah mitra (kreditur) mengajukan proposal yang isinya mengultimatum rakyat Yunani. Oleh sebab itu, saya mendorong rakyat untuk menentukan jawaban atas ultimatum pemerasan itu, yang meminta kita menerima syarat pengetatan yang kencang dan memalukan,” kata Tsipras.

Negara-negara anggota Uni Eropa telah mempertanyakan rencana referendum Yunani tersebut. Mereka juga menolak permintaan Yunani agar memperpanjang program bailout yang berakhir pada 30 Juni.

Yunani menghadapi gagal bayar alias default atas utangnya kepada Badan Moneter Internasional, IMF sebesar 1,6 miliar euro.

Saat ini nasib Yunani berada di tangan Bank Sentral Eropa atau ECB, yaitu apakah mereka akan terus memberikan pendanaan darurat kepada sistem perbankan Yunani atau tidak.

Secara terpisah, pimpinan IMF Christine Lagarde mengatakan, karena sebagian besar program bailout Yunani akan habis masa berlakunya pada 5 Juli, maka referendum terkait bailout dan persyaratannya tidak akan berdampak.

Kebangkrutan Yunani dan dampaknya bagi Indonesia

Yunani sekarang alami kebangkrutan, seiring dengan kemungkinan gagal bayar atas utangnya yang berjumlah 1,5 miliar euro (Rp 22 triliun). Negosiasi Pemerintah Yunani dengan Troika alias tiga serangkai Uni Eropa, European Central Bank (ECB), dan IMF belum juga tercapai.

Kondisi ini akan berdampak buruk terhadap negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Brasil, Turki, India, Afrika Selatan, dan lainnya. Sebab‎, negara-negara ini dianggap punya risiko yang sama.

“Kalau sampai gagal bayar, risiko atas surat utang dari emerging market jadi naik. Terutama di bond market. Kalau saham itu negatif sementara. Kalau di bond itu badan pemeringkat akan menganggap emerging market kemungkinan gagal bayarnya tinggi,” kata Lana Soelistianingsih, analis Samuel Sekuritas

Pada sisi lain, nilai tukar rupiah juga akan mengalami tekanan seperti mata uang negara lainnya. Sebab investor lebih memilih mengarahkan dananya ke Amerika Serikat (AS).

“Intinya rupiah cenderung melemah. Ini jeleknya, mudah-mudahan itu nggak terlalu lama. Karena banyak yang sudah mempertimbangkan kalau itu gagal itu bisa menerima,” sebutnya.

Diharapkan dolar AS masih bergerak pada level Rp 13.300-13.400. Meskipun besar peluang rupiah untuk melemah cukup dalam.

“Untuk sementara masih bisa ketahan di level itu. Walaupun ruang ke atas masih terbuka. Artinya. Kalau tembus Rp 13.400 akan mencoba naik lagi. Efeknya mungkin hanya minggu pertama, itu yang kelihatannya agak berat,” terangnya.(rz/fahreenheat)