Saudi Resmikan Pembangunan Kampus Khusus Wanita Terbesar di Dunia

Raja Abdullah Bin Abdul-Aziz dari Arab Saudi pada hari Minggu kemarin (15/5) secara resmi membuka kampus universitas terbesar khusus untuk perempuan di dunia dalam sebuah langkah besar untuk meningkatkan pendidikan perempuan yang lebih tinggi di lingkungan kerajaan Saudi.

Dengan biaya sebesar 5,3 miliar dolar, kampus baru yang bernama Prince Nora Binti Abdulrahman University (PNU) yang terletak di pinggiran ibukota, Riyadh, diresmikan di hadapan anggota keluarga kerajaan senior, menteri dan diplomat asing.

Kampus universitas, seluas delapan juta meter persegi akan menjadi tempat berkuliah hingga 50.000 mahasiswa perempuan dengan 15 departemen.

Kampus ini juga direncanakan untuk menjadi lingkungan bebas mobil, sebagai gantinya akan dioperasikan kereta antar-jemput monorel dan kereta listrik untuk transportasi internal, sedangkan panel surya membentang di kampus dilaporkan akan menghasilkan 18 persen dari daya yang dibutuhkan untuk sarana AC.

Kampus ini juga menawarkan 700 tempat tidur rumah sakit dan fasilitas akomodasi yang dapat memenuhi kebutuhan 12.000 mahasiswi.

"Kampus baru ini dianggap sebagai universitas wanita terbesar di dunia," kata Huda Al-Ameel, presiden PNU yang baru diangkat mengatakan kepada Arab News.

Al-Ameel mengatakan kampus besar ini akan selesai dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun di bawah instruksi Raja Abdullah.

"Kami berterima kasih kepada Raja Abdullah untuk proyek vital, yang pasti akan mendorong staf PNU dan mahasiswa untuk mengeksploitasi diri untuk unggul dalam pendidikan," katanya.

Munira Al-Abdan, wakil presiden untuk studi dan pengembangan, mengatakan PNU berusaha untuk menyediakan pendidikan akademis berkualitas tinggi dan keterampilan bagi para mahasiswanya. "Kami telah merancang program-program akademik untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja," katanya.

"Kami menyediakan lulusan kami dengan kursus pelatihan tambahan untuk memperkuat daya saing mereka di pasar kerja," tambah Abdan.

Dia juga mengatakan universitas akan ramah lingkungan dengan mempromosikan kebijakan kerja paperless dan melaksanakan segala kegiatan internal secara elektronik.

Perpustakaan universitas memiliki sekitar enam juta judul buku termasuk buku referensi.(fq/aby)