Eramuslim – Kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina “Hamas”, Khaleed Mish’al, menegaskan bahwa Palestina dan Jalur Gaza akan menjadi pihak yang paling dirugikan jika seandainya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berhasil dilengserkan dalam kudeta akhir pekan kemarin.
Pernyataan ini dilontarkan Khaleed Mish’al dalam sebuah wawancara dengan saluran TRT Turki berbahasa Arab pada Senin (18/07) malam, menanggapi keberhasilan rakyat Turki melawan kudeta oknum militer anti-pemerintah.
“Kami bangga dengan kemenangan dan kehendak rakyat Turki yang tidak ingin Turki kembali ke belakang,” ujar Khaleed Mish’al.
Khaleed Mish’al melanjutkan, “Kami mengikuti dengan seksama apa yang terjadi di Turki dan kami sangat merasa gembira setelah keberhasilan warganya mengalahkan oknum militer. Karena Palestina akan menjadi pihak terdepan yang dirugikan jikalau kudeta berhasil.”
Menurut Khaleed Mish’al, terdapat sejumlah pihak di dunia ini yang tidak menginginkan kebangkitan Turki karena mereka berdiri bersama jutaaan orang dan bukannya para diktator, seperti Eropa.
“Sebagian besar orang berdiri bersama Turki, dan semua bernafas lega setelah usaha oknum militer gagal. Turki telah memberikan bantuan kepada Palestina dan berdiri dengan kami, kami setia kepada mereka yang berdiri dengan kami.” Khaleed Mish’al menambahkan. (Anatolia/Ram)
