Setelah Negara Islam, Mosul Akan Jadi Tempat Yang Diperebutkan Milisi Syiah-Kurdi-Dan Islam Sunni

Iraq map locatorEramuslim – Mantan Gubernur Mosul, Asil Najafi, mengatakan bahwa perang di kota Mosul tidak akan berhenti meskipun tentara pemerintah Irak dan koalisi internasional berhasil mengalahkan dan mengusir organisasi Negara Islam.

“Tentara Irak akan meninggalkan kota. Mereka akan menyerahkan kontrol dan pengelolaan kepada polisi serta milisi lokal. Hal ini yang akan menjadi ladang perebutan antara milisi Syiah bentukan Iran dengan Peshmarga Kurdistan serta milisi lokal yang bermadzhab Sunni,” ujar Asil Najafi dalam wawancaranya dengan Sputnik.

Menurut Asil Najafi, benterokan sekterian diperkirakan akan terjadi di sekitar daerah Sinjar dan Tal Afar.

Sementara itu menanggapi pertanyaan jumlah milisi lokal Mosul yang ikut dalam pembebasan kota, Asil Najafi mengatakan bahwa brigadenya mengirimkan dua divisi dan enam batalion milisi Pembela Ninawa untuk ambil bagian dalam pembebasan Mosul, tanpa mau menyebutkan lebih rinci jumlah pasti pasukannya.

Asil Najafi berharap militer Turki dapat ikut berpartisipasi dalam proses pembebasan Mosul, dan mampu memberikan dukungan militer lebih banyak kepada milisi Pembela Mosul yang beraliran Islam Sunni.

Dalam pidatonya pada Rabu 12 Oktober kemarin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji bahwa negaranya tidak akan mengizinkan pembebasan kota Mosul menjadi ladang pembantaian selanjutnya warga Sunni Irak pasca dikalahkannya organisasi Negara Islam. (Spuntikarabic/Ram)