Eramuslim – Ribuan Muslim Rohingya di desa Kyi Kein Bein kembali harus tidur di pematang sawah untuk malam kedua setelah tentara Myanmar mengusir paksa dari tempat tinggal mereka, sebagai balasan atas penyerangan mujahidin Rohingya terhadap pasukan perbatasan pemerintah.
Seperti dikutip Reuters dari 4 sumber Muslim Rohingya melalui wawancara saluran telepon mengatakan bahwa sejak hari Minggu (23/10) kemarin pasukan perbatasan Myanmar telah menyerbu desa, dan memerintahkan sekitar dua ribu penduduknya untuk keluar setelah memberikan waktu untuk mengumpulkan barang-barang berharga.
Sementara itu pejabat Myanmar dalam keterangan terpisah mengakui operasi militer di wilayah perbatasan dengan menargetkan kelompok yang bertanggung jawab atas penyerangan penjaga perbatasan pada 9 Oktober kemarin.
Pemerintah Myanmar berkilah bahwa militernya telah berhati-hati dalam menentukan target operasi, dan tidak menjadikan warga sipil ataupun Muslim Rohingya sebagai target.
Konflik Rohingya mencapai puncaknya di tahun 2012 lalu dimana mayoritas Buddha membantai ratusan minoritas Muslim Myanmar dengan alasan agama, dan menyebabkan belasan ribu lainnya mengungsi termasuk ke Aceh ataupun Malaysia. (Skynewsarabia/Ram)