Sulit Fokus

Assalaamu’alaikum

Pak Satria, saya seorang mahasiswa indo yang sedang berada di luar negeri (Eropa). Saat ini saya sedang mengalami kesulitan fokus dalam menjalani perkuliahan.

Saya kehilangan gairah dan semangat untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Saya merasa tugas-tugas yang diberikan akhir-akhir ini sangat sulit. Setiap saya menemukan kebuntuan dalam mengerjakan tugas, saya gampang menjadistress dan mencari pelarian dengan browsing ke situs-situs hiburan, yang mengakibatkan tugas saya sering tertunda. Saya kehilangan percaya diri. Kadang-kadang saya merasa salah jurusan (padahal ini adalah tahun terakhir saya).

Saya juga terkadang merasa kemalasan saya adalah akibat saya terlena dengan fasillitas internet. Saya sering menunda tugas yang harusnya saya kerjakan, dengan browsing ke situs-situs yang kurang bermanfaat. Terkadang saya membuka situs-situs Islami untuk mencari semangat, tapi semangatnyatidak tahan lama dan kadang-kadang saya merasa bosan. Setiap akan mengerjakan tugas, dan harus berhadapan dengan komputer dan internet (buatcari bahan), saya tidak bisa menahan diri untuk browsing ke situs-situs lainatau chatting, dan tugaspun kembali tertunda.

Saat ini saya sedang merasa tenggelam dalam kebosanan dan kemalasan yang sangat. Saya kehilangan motivasi. Rasanya sangat berat untuk memulai mengerjakan tugas. Saya mohon tips praktisnya untuk bisa semangat, bergairah dan mencintai bidang kuliah yang saya geluti.

Wassalaamu’alaikum wr wb

Wa’alaikum salam wr. wb.
Ananda Ari yang dimuliakan Allah SWT, untuk dapat semangat dan fokus dengan apa yang sedang dikerjakan ada beberapa kiat yang bisa dilakukan :
1. “Bakar” perahu Anda.
Kiat ini sebetulnya diinspirasi dari kisah Thoriq bin Ziyad, salah seorang pahlawan Islam. Setelah beliau menyeberangi selat Gibraltar bersama pasukannya untuk menyerang kekaisaran Romawi, beliau baru tahu bahwa pasukan lawan yang akan di hadapannya jumlahnya lebih besar dan persenjataannya lebih canggih. Lalu apa yang beliau lakukan waktu itu? Ada dua pilihan, mundur atau tetap maju menyerang. Beliau memilih untuk tetap pada rencana awal yaitutu menyerang. Untuk memperteguh tekadnya, beliau lalu membakar perahu-perahu pasukannya sendiri, sehingga tidak bisa pulang kecuali setelah mengalahkan pasukan lawan. Tindakar membakar perahu merupakan kiat beliau agar tidak tergoda dengan ada pihan lain kecuali menyerang.
Kiat ini dapat digunakan oleh kita untuk konsisten terhadap rencana yang telah dibuat. Buat rencana dan yakini bahwa hanya satu pilihan untuk bertindak, yaitu melaksanakan rencana. Seringkali kita gagal melaksanakan rencana karena tergoda dengan pilihan-pilihan lain yang biasanya lebih enak dan ringan. Oleh kerna itu “bakar” pilihan-pilihan itu di dalam benak Anda. Bahkan dalam hal tertentu kita dapat “membakar” pilihan-pilihan lain tersebut bukan saja di dalam benak kita, akan tetapi dalam realita. Misalnya, agar tidak malas belajar, pindahkan televisi atau komputer internet dari tempat yang mudah kita akses (misalnya dari ruang keluarga ke kamar ortu), sehingga kita tidak tergoda untuk dengan mudah menonton televisi atau bermain komputer. Contoh lain, agar kita tidak keluyuran setelah pulang kuliah, bawa uang pas-pasan saja hanya untuk pulang, sehingga tidak bisa lagi keluyuran yang memakan biaya lebih. Ada seorang sahabat Rasulullah saw yang pernah tergoda dengan keindahan kebunnya, sehingga terlambat sholat Ashar berjamaah di masjid. Apa yang dilakukannya agar tidak mengulangi kesalahannya? Ia menginfakkan kebunnya agar ia tidak punya pilihan lain kecuali sholat Ashar pada waktunya.
2. Pasang alarm secara rutin
Kiat kedua yang bisa dilakukan adalah memasang alarm secara rutin dari HP/jam kita. Pasang alarm pada saat Anda memang sudah waktunya untuk melaksanakan rencana Anda (secara harian atau mingguan). Agar Anda tidak “kebal” terhadap bunyi alarm, maka ubah bunyi alarmnya pada saat-saat tertentu. Jika Anda sudah konsisiten dan terbiasa melaksanakan rencana/tugas pada waktunya, bunyi alarm tersebut bisa saja dimatikan. Digantikan dengan bunyi “alarm” dalam pikiran Anda.
3. Yakini bahwa Anda sudah terlambat.
Yakini bahwa Anda sudah terlambat. Kalau perlu dramatisir bahwa Anda bukan hanya terlambat dibandingkan dengan teman-teman seangkatan Anda, tapi sudah terlambat dibandingkan dengan orang-orang seangkatan Anda di seluruh kota, bahkan di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Meyakini bahwa kita sudah terlambat mengambil analogi dari sirkut balap mobil. Seorang pembalap yang tertinggal akan lebih sungguh-sungguh dan bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya. Begitu pun Anda, jika yakin sudah terlambat dibandingkan dengan orang lain, pasti kita tidak punya waktu untuk bermalas-malasan dan menunda-nunda rencana kita.
4. Dramatisir dampak buruk yang akan terjadi.
Cara lain untuk membangkitkan semangat bertindak adalah mendramatisir dampak buruk yang akan terjadi. Dalam kasus Anda, jika Anda tergoda untuk bermain internet dan menelantarkan tugas-tugas kuliah, bayangkan dampak buruknya berupa tertinggal, bahkan DO (drop out) dari kuliah. Jika DO maka sulit cari kerja. Jika sulit cari kerja maka sulit mempunyai uang, sedangkan bapak/ibu Anda mungkin pada saat itu sudah meninggal. Akhirnya, hidup kita terlunta-lunta bahkan jadi pengemis. Bayangkan dampak negatifnya secara kausalitas (hukum sebab dan akibat). Hukum kausalitas adalah hukum alam/Allah yang pasti dan rasional dan mungkin saja terjadi pada diri kita jika kita mengabaikan kesungguhan kerja.
Demikian saran saya agar Anda kembali bersemangat untuk fokus dengan rencana hidup Anda.
Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan