Caleg ?

calegBeberapa waktu belakangan ini dimana-dimana kita lihat banyak foto terpanjang di jalan dan secara personal tidak ada satu pun dari mereka yang saya kenal. Saya hanya tau mereka itu adalah caleg.

Apa itu caleg ? katanya itu Calon Legeslatif. Legeslatif apa ? kalau dijelaskan secara sederhana, mereka itu calon anggota dewan, masuk dalam jajaran Dewan Perwakilan Rakyat alias wakil rakyat lah begitu.

Lalu apa tugas mereka ? tugasnya penentu kebijakan pemerintah yang penting dan strategis yang keputusan dari kebijakannya itu berdampak luas bagi kehidupan masyarakat.

Kalau dipikir-pikir, ngeri juga ya penentu kebijakan, pastinya tanggung jawabnya berat Dunia & Akherat.

Walaupun tanggung jawabnya berat, tapi posisi caleg banyak diminati dan bahkan dibela-belain berani berkorban menghabiskan banyak uang untuk memancing menarik perhatian rakyat, wal hasil pada priode waktu sekian tahun yang lalu, ada banyak yang gagal dan berujung stress.

Koq…sampe sebegitunya ya ?! sebenarnya apa sih yang mereka kejar…harusnya murni saja lah, tunjukan akhlaq yang baik dengan tidak dibuat-buat, jujur, ramah, amanah, bersahaja tidak muluk-muluk mengumbar janji. Jadi realistis saja…!

Yang lebih miris lagi, sekitar 4 tahun yang lalu dalam sebuah pemilihan penjabat tinggi daerah (saya tidak menyebut posisi jabatannya, pastinya tinggi), ketika itu rivalnya adalah seseorang yang diusung dari salah satu partai Islam yang nama partainya kala itu sedang naik daun.

Tapi sekarang partai Islam itu sudah turun daun dan sudah tidak pantas lagi disebut partai Islam karena visinya keislamannya sudah buyar, malah sekarang lebih pantas disebut partai sekuler, beberapa petinggi partainya pun sudah keluar tidak bergabung lagi disana.

Oh..ya melanjutkan pembicaraan tadi mengenai pemilihan penjabat tinggi daerah. Mirisnya begini…berhubung saingannya dari partai Islam, dia mencari simpatik dengan memanjangkan jenggot, mungkin agar dibilang dia seorang yang Islami, jadi dia tidak mau kalah dalam hal penampilan, hmm…

Akhirnya mereka menang juga, mungkin  berhubung pasangannya saat itu incumbent, masih banyak pengikutnya, jadi mereka menang.

Selepas kemenangannya itu, dia tidak lagi berjenggot dan sampai sekarang saya lihat tidak berjenggot. Lihat… bagaimana seseorang demi kedudukan, berani mempermainkan sunnah Nabi ! Masya Alloh…

Kadang memang orang begitu, masih ada saja yang mempermainkan sunnah, ada yang mencibir orang yang celananya cingkrang/ngatung dan berjenggot, padahal hadits yang menerangkan mengenai celana cingkrang dan berjenggot, derajat haditsnya shahih. Koq bisa ya..!

Dari beberapa hadits yang menerangkan hal-hal tsb, berikut ini saya hadirkan salah satunya. Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

“Tiga orang yang bakal tidak akan diajak bicara oleh Alloh pada hari kiamat, Alloh tidak akan melihat dan menyucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih.” Abu Dzar berkata, “Rasululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasallam membacanya sebanyak tiga kali.”

Abu Dzar berkomentar dan bertanya, “Kecewa benar mereka dan sangat merugi. Siapakah mereka itu ya Rasululloh?”

Beliau menjawab, “Yaitu orang yang MENURUNKAN KAIN di BAWAH MATA KAKI (musbil), orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya (al-Mannan), dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (Dalam hadits Shahih Muslim).

Mengenai berjenggot. Dalam sebuah hadits berikut ini menerangkan cirri-ciri tubuh Rasululloh SAW dan menerangkan hal lainnya, sbb :

”Rasululloh SAW bukanlah laki-laki yang berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Alloh mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di Makkah selama 10 tahun.

Lanjutan haditsnya:…Kemudian (dia Rasululloh SAW) tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu (beliau) wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala serta “JENGGOTNYA” hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” (seorang pakar hadits (muhaddits) dari negeri Syam, Muhammad Nashirudin Al Albani, mengatakan hadits tsb shahih).

Dalam hadits lain. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi SAW bersabda: “Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623).

Kembali mengenai Caleg. Fenomena yang terjadi di negeri ini sedikit sekali orang yang bisa mengemban amanah dengan baik. Kenyataannya, walau keadaan Negara masih dalam krisis ekonomi, masih saja satu persatu kita dengar berita dari media elektronik, website dan media cetak, ada saja pejabat yang terlibat kasus korupsi dan perilaku tingkah laku yang tidak senonoh….

Lalu pertanyaannya, kapan keadaan negeri ini menjdi negeri yang “Baldatun toyyibatun warabbun ghafur” yang tertulis dalam (QS.Saba’[34] : 15) ?

Jawabannya: “Bangsa ini membutuhkan Muwahiddin, yaitu orang-orang yang ta’at pada aturan Alloh, takutnya hanya pada Alloh dan bekerjanya hanya untuk Alloh (lillahi ta’ala).

Tapi kapan ya…Allohu a’lam (Alloh yang lebih tahu).

Hadanalloh wa iyyakum ajma’in

Ibnu Adam [email protected]