Lakum Dinukum untuk Obama Presiden Amerika

Secarik kertas berisi tulisan tangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tentang kesan khusus atas kunjungannya ke Masjid Istiqlal diterima oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub, Rabu 10 November 2010.

Bagaimanapun, tulisan tangan seorang Presiden Amerika yang dia sendiri mengaku sebagai Kristiani itu walau tampaknya mengajak kepada suatu “kebaikan” namun entah disengaja atau tidak, di dalamnya ada tawaran kemusyrikan. Satu bentuk keyakinan yang sangat dilarang oleh Islam, bahkan puncak kemunkaran.

Hal itu tercermin dalam akhir tulisan tangan Presiden Obama, "… I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all children of God."

Baris terakhir ‘we are all children of God’ (yang kurang lebih terjemahnya adalah) untuk kita semua anak-anak Allah, itu adalah ajakan kepada kemusyrikan. Karena dalam Islam, Allah Ta’ala berfirman dengan jelas:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)

  1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
  2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
  3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
  4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlash [112] : 1-4).

Penawaran dengan menyebut we are all children of God itu mengingatkan peristiwa yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy untuk apa yang kurang lebihnya sekarang disebut “doa bersama antar agama”, namun langsung Allah Ta’ala menurunkan satu surat yakni Surat Al-Kafirun. Isinya menolak tegas-tegas penawaran dari kaum kafir Quraisy itu.

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

  1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir
  2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
  3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
  4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
  5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
  6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS. Al-kafirun [109] : 1-6).

Tentang isi tulisan tangan Obama di Masjid Istiqlal Jakarta, beritanya dimuat di situs VIVAnews dengan judul Tulisan tangan Presiden Obama di Istiqlal. Dalam berita di VIVAnews dilaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuliskan kesan khusus atas kunjungannya ke Masjid Istiqlal. Obama berharap, kunjungannya ini bisa menjadi contoh keharmonisan umat beragama di dunia.

"Kehormatan bagi saya karena mendapat kesempatan untuk dapat mengunjungi masjid yang sangat luar biasa ini," kata Obama dalam pesan tertulis di atas secarik kertas yang ditandatanginya, Masjid Istiqlal, Rabu 10 November 2010.

Selembar kertas bertuliskan tangan Obama itu juga ditandatangani Ibu Negara Amerika Michelle Obama. Dua tanda tangan itu berada di bawah kanan kertas yang diberikan khusus kepada Masjid Istiqlal.

Tulisan tangan kesan Obama itu diterima Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub. Berikut isi lengkap tulisan kesan Obama terhadap Istiqlal:

"I am honored to have had an opportunity to visit this magnificent mosque, which stands as a symbol of the role of Islam in guiding the lines of millions of Indonesians. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all children of God."
(umi) Sumber: VIVAnews

Demikian berita tentang tulisan tangan Obama di Istiqlal.

Bagaimana umat Islam menyikapinya?

Bagaimana cara menyikapi setelah kita tahu ada ayat لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku) itu?

Imam Ibnu Katsir mengaitkan ayat itu dengan sikap Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan para pengikutnya terhadap orang-orang musyrikin:

وقال إبراهيم الخليل وأتباعه لقومهم المشركين: { إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ } [ الممتحنة : 4]. تفسير ابن كثير – (ج 4 / ص 270)

"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS. Al-Mumtahanah [60] : 4).

Kenapa walaupun tulisan itu berkaitan dengan kunjungan di Masjid Istiqlal, namun isinya pada hakekatnya adalah mengajak kepada kemusyrikan? Karena sebagaimana Allah Ta’ala telah jelaskan:

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ [البقرة/120]

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah [2] : 120).

Lafal insya Allah ataupun assalamu’alaikum yang Obama ucapkan ketika berkunjung ke Indonesia, bagi Umat Islam tetap lebih dipercaya apa-apa yang Allah firmankan dan Rasul-Nya sabdakan. Di antara firman-Nya adalah:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

* Hartono Ahmad Jaiz, penulis buku Sumber-sumber Penghancur Akhlaq Islam