Abbot Kecam Universitas Katolik Australia Yang Namakan Beasiswanya “Duo Bali Nine”

INDIA-AUSTRALIA-DIPLOMACY-NUCLEAREramuslim.com – Dua terpidana mati kasus narkoba ‘Bali Nine’ asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, diabadikan menjadi nama beasiswa oleh Universitas Katolik Australia (ACU). Beasiswa tersebut ditawarkan bagi publik Indonesia, mencakup seluruh biaya hidup dan kuliah selama empat tahun. Salah satu syaratnya adalah membuat esai dengan tema ‘Kesucian Hidup Manusia’.

“Ini adalah langkah kecil, tulisan mahasiswa Indonesia mengenai kesucian hidup akan berkontribusi pada penghapusan hukuman mati di Indonesia,” ujar Wakil Rektor ACU Greg Craven, dikutip dari theaustralian.com.au (4/5). Craven merupakan penggagas dari beasiswa ini. Beasiswa ini, menurut dia, merupakan komitmen yang ditunjukkan ACU dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Itu berlaku sama bagi semua, baik bagi korban maupun mereka yang telah dihukum karena kejahatan,” katanya.

Tidak hanya itu, Craven menerangkan, beasiswa ini merupakan bentuk perlawanan terhadap hukuman mati. Menurut dia, hukuman mati tidak memiliki tempat di hati masyarakat.

“Hukuman mati adalah kekerasan, kejam dan tidak bermoral, serta tidak memiliki tempat di masyarakat, namun itu terus berulang,” katanya.

Hal ini membuat Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott bersuara. Ia menilai pengabadian nama dua terpidana mati ‘Bali Nine‘ tidaklah tepat. Abbott menyebut ini merupakan langkah aneh yang ditempuh ACU. Menurut dia, meski mereka bertaubat, keduanya tidak bisa disebut pahlawan.

“Kita tahu mereka bertaubat, kita tahu mereka direhabilitasi, kita tahu mereka menjemput ajal dengan cara terhormat. Tapi apakah hal ini bisa menjadi legitimasi untuk membenarkan apa yang telah mereka perbuat,” ungkapnya.(rz)