Residu dan Anies Baswedan

Dalam pikiran Hegel dan Marx, malah persenyawaan itu tidak akan terjadi karena kalau kelompok masyaraktnya mempunyai idelisasi berbeda (hegel) atau mempunyai kepentingan material berbeda (marx). Kalau residual itu artinya kecil jumlah, jika merujuk Vilfredo Pareto, maka hukum Pareto adalah porsi 20% selalu mengontrol yang 80%.

Bagaimana cara berpikir Eva anggota DPR itu (dua kali DPR karena Pramono Anung mundur)? Apakah maksud Eva Jokowi sudah mengontrol semua kekuatan dan umat Islam adalah kelompok sisa-sisa? Khususnya setelah Prabowo terlihat mengemis-ngemis jabatan kepada Jokowi dan Mega?

Apakah Anies merupakan simbolisasi kelompok residual alias sisa? Tahukah Eva dalam konteks Otda dan kekhususan DKI, Anies itu kepala pemerintahan Ibu Kota? Dia mewakili negara untuk skala provinsi terbesar anggarannya.

Kebencian Eva terhadap Islam identitas tidak perlu membuatnya menafikkan bahwa Islam identitas itu sudah dominan di Indonesia. Baik dari segi narasi maupun jumlah.

Keliru besar Eva menerjemahkan Islam identitas sebagai residual. Ahistoris.

Keliru besar juga Eva menganggap Anies residual. Kakeknya Eva siapa? Sedangkan kakeknya Anies adalah founding fathers bangsa ini.

Mudah-mudahan nanti saya ketemu definisi dan teori sosiologi politik soal residual ini. Dan saya akan bahas lagi.[end]

Penulis: Dr. Syahganda Nainggolan, Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle