Awas!!! AS-Inggris Sepakati Proposal Pembentukan Negara Suriah Selatan

Eramuslim – Amerika Serikat dan Inggris dikabarkan sepakat mensponsori proposal pembentukan negara independen di Suriah Selatan, yang berbatasan dengan Yordania. Negara ini nantinya terlepas dari pemerintah Damaskus dan akan memiliki pemerintahan tersendiri.

Seperti dilansir Arabi 21 dari dari sumber yang terlibat di dalam pembahasan proposal negara Suriah Selatan pada hari Jumat (28/04) kemarin mengatakan, “Negara independen akan mencakup provinsi Daraa dan Suwaida. Para pemimpin suku Yordania yang memiliki hubungan dengan warga di dua provinsi Suriah itu telah beberapa kali menggelar pertemuan membahas proposal ini di Daraa.”

Sementara itu sumber lainnya di kalangan militer yang terlibat dalam proyek pembentukan menjelaskan bahwa ide ini masih dalam tahap pembicaraan. Akan tetapi, para komandan faksi-faksi oposisi di daerah Huran menolak usulan tersebut.

Berdasarkan draft yang didapat Arabi21.com, proposal berisi lima halaman itu menjelaskan tahapan pembentukan pemerintahan sendiri di wilayah Suriah Selatan. Tahap pertama, pembentukan Komite Pemilihan yang dilanjutkan dengan pemilihan parlemen. Parlemen ini nantinya yang akan memilih presiden sesuai ketentuan konstitusi wilayah setempat.

Selanjutnya, dibentuk pasukan penjaga “negara”. Pasukan militer ini direkrut dari faksi-faksi aktif dan para pemuda wilayah setempat. Dan nantinya setiap tentara Suriah atau gerilyawan yang tidak memiliki ideologi nasionalis di wilayah ini harus diusir. Dalam tahap ini juga akan dibentuk polisi dan Dewan Pengadilan.

Tahap kedua adalah pelaksanaan pemilihan parlemen dan presiden secara langsung sesuai konstitusi wilayah setempat.

Tahap ketiga dan terakhir mencakup pelaksanaan pemerintahan dengan bekerja sama bersama pihak-pihak lain di Suriah untuk mewujudkan pondasi dan mekanisme solusi politik di Suriah, yang akan mencapai transisi politik di negara yang dilanda konflik itu.

Menanggapi proposal tersebut, lembaga-lembaga revolusi Suriah di Daraa dan di wilayah lainnya menolak proposal ini. Mereka beralasan hal itu hanya akan membagi-bagi wilayah Suriah.

Tidak hanya itu, lembaga-lembaga revolusi menyeru faksi-faksi di Suriah selatan menolak segala proposal yang bertujuan memisahkan diri dari kesatuan Suriah. Mereka ingin Suriah tetap bersatu namun tetap tanpa Bashar Assad dan pilar-pilarnya.

Perlu diketahui, wacana pembentukan negara otonom di Suriah selatan bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, proposal serupa kandas setelah mendapat penolakan dari faksi-faksi dan lembaga revolusi Suriah. (Kiblat/Ram)