Bincang-Bincang

Satu lagi putra Indonesia berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral di Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir. Beliau adalah Dr. Oni Sahroni, M.A. yang berhasil meraih gelar doktoral dengan predikat summa cum laude.

Ikhwan di Mesir memasuki tahap baru dengan hasil pemilihan terbaru dari kelompok Biro Eksekutif-nya. Pemilihan ini disertai dengan badai kontroversi selama bulan-bulan terakhir. Pemilihan itu sendiri dilakukan, setelah para pemimpin senior dan menengah menginginkan agar Akef memperpanjang masa jabatannya yang tinggal setahun lagi, tetapi Akef bersikeras untuk tidak lagi menjabat kedua kalinya.

Spekulasi itu berakhir. Ikhwan telah berhasil menyelesaikan pemilu sekaligus mengungkapkan rincian, membantah kecurigaan dan memberikan rincian.

Sangat naif. Persoalan besar, good governance di perbankan menjadi sekadar isu perseteruan pribadi. Memang dari dulu mereka berseteru.

Marwan Barghouti adalah salah satu pemain kunci dalam politik Palestina. Saat ini ia dipenjarakan oleh Israel dengan berbagai fitnah dan tuduhan terutama segala sesuatu yang terkait dengan perannya dalam perencanaan serangan kepada Israel selama Intifadah kedua.

Bersihkan Indonesia dari Sistem dan Birokrat yang Korup! Aksi ini dihadiri puluhan ribu massa. Untuk mengetahui apa latar belakang aksi ini termasuk dimana posisi Hizbut Tahrir Indonesia dalam persoalan Skandal Century, reporter Media Umat mewawancarai juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto. Berikut petikannya.

Yang menarik, di antara pelaku kekerasan terhadap perempuan, terdapat empat sosok yang menjadi sorotan, yaitu pejabat publik, kepala daerah, anggota legislatif, dan pendidik.

Thabet El Masri adalah Direktur Intensive Care Unit di Rumah Sakit Shifa, sebuah institusi publik di Jalur Gaza. Ia menjelaskan tentang kenaikan jumlah bayi yang lahir dengan cacat baru-baru ini.

Komisioner tunanetra yang lebih dikenal dengan nama julukannya di berbagai media di Makassar, yaitu Andi Sebastian, berbicara terkait pandangan Komnas HAM terhadap perlakuan hukum para tersangka terorisme yang dianggap diskriminatif.

Konflik KPK Polri dan Kejaksaan menyiratkan adanya kekuatan besar yang bermain. Menurut pakar kepolisian, Prof. Dr. Widodo Umar, kemungkinan Presiden bermain sangat mungkin.