Dewan Syura Arab Saudi Akan Atur Batasan Luas dan Ukuran Masjid

Muslim workers break their fast on the first Friday of Ramadan at the Imam Turki bin Abdullah mosque in Riyadh, 14 September 2007. The world's 1.2 billion Muslims marked the first Friday of the holy month Ramadan. During Ramadan, Muslims have to abstain from food, drink, smoking and sex from dawn until dusk. Activity peaks between "iftar," the breaking of the fast at sunset, and "suhur," the last meal of the day before sunrise. AFP PHOTO/HASSAN AMMAR (Photo credit should read HASSAN AMMAR/AFP/Getty Images)
Muslim workers break their fast on the first Friday of Ramadan at the Imam Turki bin Abdullah mosque in Riyadh, 14 September 2007. The world’s 1.2 billion Muslims marked the first Friday of the holy month Ramadan. During Ramadan, Muslims have to abstain from food, drink, smoking and sex from dawn until dusk. Activity peaks between “iftar,” the breaking of the fast at sunset, and “suhur,” the last meal of the day before sunrise. AFP PHOTO/HASSAN AMMAR (Photo credit should read HASSAN AMMAR/AFP/Getty Images)

Rencana ini bermula saat Dewan Syura bersama dengan Departemen Urusan Islam dan Peradilan milik Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan menggelar rapat bersama pada hari Selasa (20/12) kemarin untuk membahas fiskal tahun 1436/1437 Hijriyah, seperti dilansir Saudi Press Agency.

Dalam rapat tersebut salah seorang anggota Dewan Syura Saudi yang tidak disebutkan namanya menyerukan Kementerian Urusan Islam untuk mengurangi bangunan sewa kementerian, serta meninjau kembali penggunaan air untuk mengurangi limbah penggunaan air di masjid.

Anggota Dewan Syura lainnya mengatakan, “Saat ini jumlah masjid di wilayah Kerajaan mencapai 100 ribu masjid. Akan tetapi jumlah ini tidak di imbangi dengan keberadaan imam serta muadzin,” seraya meminta Kementerian Urusan Islam untuk ikut serta meringankan beban negara dan berkontribusi terhadap Visi 2030.

Anggota tersebut mengkritik beban biaya listrik yang tinggi di masjid-masjid, dan menyerukan peninjauan ulang untuk membatasi ukuran Masjid, serta menghemat anggaran negara dalam jumlah besar.

Sontak saja Berbagai tanggapan dilontarkan oleh warga Saudi yang mendukung dan tidak wacana pembatasan luas dan ukuran masjid di wilayah Kerajaan di jejaring sosial Twitter. (Cnnarabic/ram)