Donald Trump Punya 3.643 Situs Internet

Eramuslim.com – Donald Trump tak hanya seorang pebisnis dengan karir mentereng. Presiden Amerika Serikat ini juga ternyata memiliki alamat situs yang jumlahnya mencapai 3.643.

Jumlah itu diklaim perusahaan Trum sebelum masuk ke Gedung Putih. Itu berdasarkan catatan internet yang dikumpulkan oleh CNNMoney.

Tidak berhenti di situ saja, pembelian situs-situs itu pun terus berlanjut saat dia menjabat sebagai presiden. Diungkapkan CNNMoney, dia setidaknya membeli 93 situs saat memulai kampanye sebagai presiden.

Dari semua situs internet milik Trump, tidak semua bernuansa positif. Ada juga alamat-alamat situs yang nadanya melecehkannya.

Salah satunya TrumpEmpire.com. Domain itu awalnya milik pencinta cyber asal Meksiko Luis Jorge O’Brien. O’Brien adalah insinyur sipil dari Guadalajara, Meksiko.

Dia membeli TrumpEmpire dengan harga USD 10 pada April 2015 dengan harapan bisa digunakan untuk jual beli properti. Namun, niat itu tidak terlaksana. Dan, saat harus memperpanjang kepemilikian, dia tidak melanjutkannya.

O’Brien tidak tahu kalau situs itu kemudian dibeli Trump pada Juni 2016. Itu pun setelah CNNMoney memberitahukan. Sekarang, dia berharap dia tetap mempertahankan situs itu. ”Apa yang sudah saya lakukan? Dia orang yang kasar, dia memperlakukan orang dengan tidak baik. Sekarang dia punya kerajaan dalam semua aspek di dunia,” katanya.

CNNMoney menginvestigasi catatan internet selama 20 tahun menggunakan DomainTools yang melacak transaksi dan transfer. Beberapa situs dimiliki Trump sejak lama seperti TrumpOrganization.com dan TrumpBuilding.org. Selain yang berkonotasi positif, Trump juga membeli situs yang kemungkinan akan melawannya. Seperti TrumpFraud.org dan TrumpScam.com.

Gedung Putih belum memberikan respons dari pertanyaan CNNMoney mengenai koleksi domainnya. Tetapi, Trump Organization merilis pernyataannya. ”Pelaku cyber crime, berita hoax, dan penggunaan domain negative adalah isu serius yang dihadapi perusahaan di seluruh dinia,” tulis juru bicara Trump Organization Amanda Miller.

”Kami melindungi identitas perusahaan dan properti intelektual secara serius. Ini termasuk dengan memiliki nama domain positif dan negatif. Kami juga akan mengambil langkah hukum bila dibutuhkan demi melindungi nama dan properti intelektual perusahaan.” (jk/ps)