Al-Azhar Bantah Cekal Buku Karya Hazim Al-Mishri

Dr. Mahir Al-Haddad menampik keras terkait berita yang beredar bahwa Lembaga Studi Al-Azhar, Mesir, telah meminta aparat keamanan untuk mencekal peredaran buku Tadzkirah al-Ghaafiliin bi Mazdaabih al-Muslimin (Peringatan Mereka yang Lalai atas Pembantaian Muslimin).

Belakangan ini, di sejumlah situs dan forum dunia maya beredar berita ihwal permintaan Al-Azhar kepada aparat pemerintah untuk mencekal buku karya Abu Hazim Al-Mishri, yang diduga memprovokasi orang untuk menganut paham kelompok takfir dan hijrah. Buku itu mengajak pembaca untuk mengkafirkan semua institusi di negara-negara Islam kecuali Iran.

Terkait berita yang berseliweran di dunia maya itu, Al-Haddad mempertanyakan keabsahannya. “Dari pihak pers mana berita itu. Buku itu sama sekali belum pernah diajukan ke kami. Kami tidak akan minta pencekalan sebuah buku yang belum disodorlkan ke kami, ” bantah dia.

Pada buku yang jadi buah bibir itu disebutkan bahwa, masyarakat Arab sekarang merupakan masyarakat jahiliyyah. Selain itu, buku kontoversial itu menilai bahwa jamaah-jamaah Islam yang ada sekarang hanyalah kumpulan orang-orang Islam yang ada di dunia. Lebih dari itu, buku itu juga secara panjang lebar memojokkan Al-Azhar dan para ulama.

Sementara sejumlah situs-situs berita Arab menurunkan berita hasil laporan tim sensor Al-Azhar atas buku itu, yang menyimpulkan bahwa buku itu dapat memicu fitnah dan menumbuh suburkan ide-ide kekerasan di tengah-tengah komunitas anak muda Mesir dan di luar Mesir.(ilyas/alrb)