Al-Ikhwan Al-Muslimun: Penyesalan Paus, Tidak Cukup

Organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun di Mesir, menanggapi penyesalan Paus Benediktus atas pernyataannya yang memicu kemarahan kaum Muslimin dunia. Al-Ikhwan sebagai organisasi Islam yang banyak berdiri hampir di seluruh bagian dunia, menyebutkan penyesalan itu langkah yang baik, tapi itu tidak cukup jika tanpa diiringi dengan permintaan maaf yang tegas.

Muhammad Habib, wakil Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, mengatakan, “Pernyataan Paus tentang penyesalannya itu merupakan langkah baik, tapi hal itu tidak bisa dikategorikan permintaan maaf yang jelas dan tegas.” Kepada Reuters, Habib mengatakan, setelah pernyataan Paus Benediktus XVI yang mengaku menyesal, “Kami meminta Paus Vatikan menyatakan permintaan maaf yang jelas dan tegas sehingga tidak ada kesimpangsiuran pemahaman.”

Masih menurut wakil Mursyid Aam Al-Ikhwan, pernyataan Paus itu tidak cukup dan seharusnya Paus mengatakan, “Saya mengakui apa yang saya ucapkan, saya melihat Islam adalah sesama agama langit, agama yang memiliki kasih sayang, perdamaian, koeksistensi, persaudaraan dan keadilan antara manusia. Dan apa yang telah disebutkan tentang keburukan Islam menyebarkan agama dengan pedang adalah perkataan yang tidak benar dan bertentangan dengan sejarah.”

Meskipun demikian, ada pula organisasi Islam yang menyambut baik pernyataan Paus dan dikatakannya bahwa pernyataan itu telah memunculkan perasaan lega dan memaafkan kesalahan Paus. Hal ini dilontarkan Dewan Muslim Inggris yang menyebutkan telah menerima keterangan Paus terakhir yang menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud menghina kaum Muslimin.

Sementara di India, Dewan Urusan Umat Islam India mengajak agar kaum Muslimin menghentikan aksi demonstrasi akibat perkataan Paus, karena Paus dianggap telah menyesali perkatannya. Kantor Berita Perancis mengutip perkataan Maulana Khalid Rasyid yang juga anggota Dewan Umat Islam India, “Kami menyambut permohonan maaf yang diajukan Paus Benediktus. Apa yang dilakukan Paus akan memperbaiki hubungan umat Islam dan Kristen di seluruh dunia.” (na-str/iol)