Aleppo, Terpilih Sebagai Kota Pusat Budaya Islam di Wilayah Arab

Ratusan pemuka negara-negara Arab dan tokoh-tokoh dunia berkumpul di kota Aleppo, Suriah, Senin (20/3). Mereka menghadiri upacara pembukaan terpilihnya Aleppo sebagai ibukota kebudayaan Islam di wilayah Arab untuk tahun 2006.

Di antara hadirin terlihat menteri-menteri yang mewakili negara Yaman, Sudan dan Palestina. Ikut hadir dalam acara tersebut Menteri Kebudayaan Suriah Riad Naasan Agha dan Perdana Menteri Naji Otri, sejumlah pejabat pemerintahan Suriah serta pemimpin Ismaeli, Karim Agha Khan.

Agha mengungkapkan, "Adalah tanggung jawab kita semua, sebagai bangsa Arab dan anggota masyarakat dunia untuk mendeklarasikan pada kesempatan ini, bahwa ketika kita semua berkumpul, kita mengibarkan bendera persahabatan dan perdamaian yang menjadi pesan universal kita."

"Kami meminta dunia untuk berdialog, Kristen dan Islam bersatu untuk memajukan kebudayaan ini. Umat Islam mengembangkan peradaban di Andalusia (Spanyol). Mereka melindungi kaum Yahudi dan mengakui serta menjamin hak berekspresi bagi semua orang," sambung Agha.

Agha juga mengatakan bahwa Organisasi Konferensi Islam (OKI) telah memilih Aleppo karena peranannya sebagai ‘poin utama dari perlintasan Timur dan Barat’, di mana berbagai macam kebudayaan bertemu dan bercampur dalam sebuah ‘contoh kebersamaan dikalangan pemeluk agama, masyarakat dan ras.’

Acara peresmian antara lain diisi dengan pengoperasian kembali Masjid Agung peninggalan Bani Umayyah yang didirikan pada abad ke-12, setelah lima tahun ini direnovasi serta konser penyanyi Sabah Fakhri, yang namanya sedang populer di dunia Arab.

Di sela-sela acara, PM Naji Otri mengatakan, event ini merupakan sejarah antara Islam dan Kristen dan pesan bagi mereka yang merasa benci dengan Islam dan mereka yang ingin merusak citra Islam. "Islam, adalah kebanggaan kita khususnya pada saat Islam menjadi obyek kampanye yang menjelek-jelekan Islam," katanya.

Kota Aleppo terletak sekitar 350 km sebelah utara ibukota Suriah. Di kota ini terdapat peninggalan sejarah seperti benteng-benteng, pintu gerbang, pasar-pasar tradisional, caravan-caravan, masjid, gereja, tempat pemandian ala Turki, rumah sakit dan sekolah-sekolah.
.
Aleppo, sama hal nya dengan Damaskus, memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kota tertua di dunia. Aleppo terletak di persimpangan sejumlah jalur perdagangan termasuk rute Jalan Sutera sejak milenium kedua sebelum Masehi. Kota ini secara berturut-turut pernah dikuasai oleh bangsa Hitti, Assyria, Arab, Mongol, Mameluke dan Ottoman.

Selain Aleppo, OKI juga mendesain kota Isfahan di Iran sebagai pusat budaya Islam untuk kawasan Asia dan Timbuktu, Mali untuk kawasan Afrika. (ln/aljz)