Alquran dan Sains, Meteor Mengejar Setan yang Menguping

Manusia akan bingung mengenai siapa yang benar, Rasul atau para dukun. Oleh sebab itu, langit dipenuhi oleh para penjaga yang sangat kuat, yaitu sinar-sinar alam dan meteor-meteor. Akibatnya, bilamana jin-jin mendekati kawasan yang bisa digunakan untuk menguping pembicaraan, partikel-partikel meteor akan tertarik kearah jin-jin itu.

Jika mereka berusaha lari tunggang-langgang dari meteor itu, gravitasi meteor akan menemukan mereka kemanapun mereka lari sampai jin-jin itu lbur menjadi debu dan abu dan jatuh ke bumi.

Ilmu astronomi modern telah memastikan bahwa benda-benda langit tersebut berasal dari komet. Komet kadang-kadang tertarik oleh gravitasi matahari dan kadang-kadang oleh gravitasi planet-planet besar sepeti Jupiter. Ketika tertarik oleh planet-planet besar itu, akan ada serpihan-serpihan kecil yang memisahkan diri dari komet dan disebut meteor (syihab) atau serpihan-serpihan tersebut besar dan dinamakan meteoroid (naizak). Inilah yang dimaksudkan dengan serangan bertubi-tubi dan terus-menerus terhadap bumi oleh benda-benda langit yaitu meteor dan meteoroid.

Meteor adalah benda-benda langit yang berukuran kecil, yang akan terbakar dan lenyap kala bergesekan dengan atmosfer bumi, dan memiliki kecepatan 25 kilometer per detik. Meteor bisa dilihat bersinar kala berada pada ketinggian 150 kilometer di atas permukaan bumi. Di bawah dari ketinggian itu, meteor telah padam dan berubah menjadi debu. Lalu, ia membutuhkan selang waktu tertentu untuk jatuh sampai di bumi dalam bentuk abu yang menyuburkan tanah.

Para ahli mengatakan bawah benda-benda langit yang jatuh dari angkasa ke bumi diperkirakan sebanyak 150 juta benda per hari. Atmosfer bumi telah diselidiki dan diketahui bahwa atmosfer tersebut dipenuhi oleh debu-debu lembut dalam jumlah banyak.

Melalui penelitian itu juga diketahui bahwa meteor jatuh lebih banyak pada malam-malam tertentu. Pada 10 Agustus dam 27 November, jumlah meteor yang jatuh lebih banyak dari biasanya. Sedangkan pada 20 April, 28 November, dan 12 Oktober, meteor yang jatuh lebih sedikit.

Baru-baru ini telah ditemukan bahwa meteor tersusun dari materi kimia yang sama dengan yang terdapat di bumi, tetapi persentase komposisinya sangat mengagumkan. Meteor sepertinya terbuat dari batu-batuan dan besi yang telah digerus, kemudian keduanya dicampur adukkan, lalu dibentuk menjadi meteor. Hal ini menegaskan adanya kekuatan magnetik pada meteor. (okz)