Arab Saudi Siapkan Rp214 Triliun untuk Proyek Wisata di Lokasi Kaum Tsamud Diazab Allah Taala

Menurut laman resmi UNESCO, Mada’in Saleh menyimpan 114 makam kaum Nabatean. Sementara Profesor di Departemen Arkeologi Universitas Raja Saud, Ahmad Mohammed Al-Aboudi sebagaimana dikutip Al Arabiya menuturkan, kaum pertama yang menempati Al-Ula adalah Tsamud, baru disusul oleh Nabatean.

Al-Aboudi sendiri telah menghabiskan waktu 14 tahun untuk meneliti situs tersebut. Sejak 219 lokasi ini dibuka untuk daerah wisata. Meski demikian, masyarakat Muslim jarang masuk ke wilayah ini. Umat Islam percaya situs ini terkutuk, menjadi tempat jin jahat berhimpun.

Pesan Rasulullah SAW Syaikh Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya berjudul “Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah” meriwayatkan bahwa pada saat Rasulullah SAW melewati kampung Tsamud yang bernama Hijr pada perjalanannya menuju perang Tabuk, beliau singgah bersama para sahabat di perkampungan mereka.

Para sahabat mengambil air dari sumur-sumur di mana Tsamud mengambil air darinya. Dengan air itu mereka membuat adonan roti, sementara bejana telah disiapkan di atas api.

Rasulullah SAW memerintahkan agar bejananya ditumpahkan dan adonannya diberikan kepada unta. Kemudian beliau meneruskan perjalanan sampai di sumur di mana unta Nabi Shaleh minum darinya.

Dan beliau melarang para sahabat untuk masuk ke daerah suatu kaum yang diazab kecuali dalam keadaan menangis. Beliau pun menjelaskan alasannya, “Aku khawatir kalian akan tertimpa oleh apa yang menimpa mereka.”

Syaikh Umar Sulaiman al-Asyqor mengingatkan apabila manusia berada di suatu tempat di mana telah terjadi peristiwa besar, baik pada masa itu atau sebelumnya, maka perhatian mereka tertuju kepada peristiwa tersebut.

“Apabila ia seorang da’i kepada Allah, maka dia bisa memanfaatkan peluang untuk mengingatkan manusia dengan apa yang telah menimpa orang-orang terdahulu, memperingatkan mereka agar tidak melakukan apa yang telah mereka lakukan dan tidak berjalan di atas jalan mereka. Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW,” ujarnya.

Allah mengazab kaum Tsamud karena menolak dakwah Nabi Shaleh AS. Mereka meminta unta dan menikmati susu dari unta itu. Mereka tidak bersyukur bahkan menyembelih unta tersebut. Mereka melakukan kerusakan di antara manusia, berlebih-lebihan dan lalai, angkuh dan sombong, kufur kepada Allah Ta’ala, menghina Nabinya, serta membunuh mukjizat yang didatangkan berupa unta.