Bush “Ogah-Ogahan” Terima Rekomendasi ISG, Malah Bikin Studi Bandingan Soal Irak

Alih-alih menerima rekomendasi tim Iraq Study Group agar AS menarik pasukannya dari Irak, Presiden George W. Bush malah melontarkan ide "strategi baru" untuk Irak.

Bush melontarkan ide itu setelah melakukan pembicaraan dengan sekutunya, PM Inggris Tony Blair, Kamis (7/12). "Saya meyakini kita perlu pendekatan baru," kata Bush.

Pertemuan antara dua tokoh pencetus perang di Irak itu berlangsung di tengah-tengah makin memburuknya situasi di Irak. Kekerasan berlangsung terus dan Bush mengakui situasi di Irak sangat kacau.

Bush mengatakan Pentagon, Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional kini sedang melakukan studi-studi lainnya bagi rencana pendekatan baru itu dan ia akan menentukan kebijakan setelah mendapatkan laporan dari hasil studi tersebut.

Bush mengatakan, laporan yang dibuat Baker dan Hamilton-yang mengetuai Iraq Study Group-menjadi bahan pertimbangan dan pembicaraan yang penting bagi jajaran pemerintahannya. Tapi disisi lain Bush mengatakan,"Saya pikir Jim Baker dan Lee Hamilton tidak berharap kami harus menerima semua rekomendasinya."

Pesimis dan Skeptis

Sejak tim Iraq Studi Group mengumumkan hasil studinya dan memberikan 79 rekomendasi pada pemerintahan Bush tentang kebijakannya di Irak, banyak pihak yang pesimis Bush akan melakukan semua hal yang direkomendasikan itu.

Terutama rekomendasi terkait penarikan mundur pasukan AS dari Irak, komitmen AS pada konflik Arab-Israel dan persoalannya dengan Suriah dan Iran.

Profesor ilmu politik dari American University di Kairo, Walid Kazziha mengatakan,"Pemerintahan Bush mungkin sedang memikirkan bagaimana agar mereka tidak harus mengimplementasikan rekomendasi itu, khususnya masalah Iran dan Suriah."

"Rekomendasi-rekomendasi itu sangat bagus dan sesuai untuk meringankan persoalan yang dihadapi AS, tapi saya sangat ragu mereka (AS) akan menanggapinya dengan serius," sambung Kazziha pesimis.

Media massa Barat juga mengungkapkan keraguannya bahwa Bush punya niat baik untuk melaksanakan semua rekomendasi dari Iraq Study Group.

Surat kabar The Independent dalam editorialnya dengan nada sinis menulis, "Bisakah dia (Bush) sekarang, untuk sekali ini saja, menerima nasehat dari orang-orang yang pandangan-pandangannya tidak sama dengan dia."

"Rekomendasi itu adalah kesempatannya yang paling baik, dan mungkin kesempatannya yang terakhir, untuk menyelamatkan sesuatu dari salah satu bencana luar negeri yang paling besar dalam sejarah Amerika," tulis The Independent.

Sementara The Financial Times menulis,"Pertanyaannya adalah: akankah pemerintahan Bush terperangkap dalam sikap penolakan, bahkan meski itu terjadi, segalanya sudah sangat terlambat."

"Masukkan yang diberikan pada Mr Bush kemarin sangat jelas. Bahwa ada kesempatan untuk mundur teratur yang akan menciptakan stabilitas di Irak. Ia selayaknya menerima paket Baker secara menyeluruh," tulis The Financial Times.

Sejumlah komentator Arab juga menyatakan pesimis bahwa Bush akan menerima rekomendasi Iraq Study Group, khususnya rekomendasi agar AS melakukan dialog langsung dengan Iran dan Suriah.

"Suriah sudah mengisyaratkan mau berdialog, tapi saya pikir pemerintahan Bush tidak ingin melakukan dialog dengan Suriah dan Iran," kata Muhammad el-Sayed, deputi direktur Ahram Center for Political and Strategies Studies.

Ali Aghamuhammadi, anggota Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyatakan, pembicaraan antara AS dan Iran harus berdasarkan pada win-win strategi dan kompromi termasuk kompromi AS terhadap program nuklir Iran. (ln/iol/aljz)