Dua Film Budaya Diharapkan Perbaiki Hubungan Bilateral Pakistan – India

Setelah puluhan tahun terlarang, akhirnya Pakistan mengizinkan pemutaran dua film India untuk diputar di negaranya. Film yang sebelumnya dilarang, yakni film Imperium Mongol dan Tajmahal kini bisa dinikmati warga Pakistan di sejumlah bioskop. Menurut sejumlah pengamat, perizinan ini bisa menjadi bagian dari mulai berubahnya pandangan sejumlah pemimpin Pakistan sebagai tanda-tanda perbaikan hubungan politik antara India dan Pakistan. Sementara ada pula yang menganggap pemutaran itu hanya sekedar pertukaran budaya antara dua negara yang selama ini berseteru.

Menurut Dhiaudin Khan, kepala Badan Pemantau Seni Pakistan kepada Islamonline, “Kami memang telah mengizinkan pemutaran dua buah film bernuansa historik antara Pakistan dan India.” Ini artinya Pakistan memang telah mencabut pelarangan pemutaran film tersebut.

Sementara menurut media massa Pakistan mengutip pernyataan Menteri Kebudayaan Pakistan Ghazi Ghaulab Jamal, “Tak ada ikatan yang lebih kuat yang melatarbelakangi perizinan itu, kecuali faktor budaya saja.” Meskipun ia juga tidak menolak bila perizinan itu terkait dengan indikasi perbaikan hubungan antara India dan Pakistan.

Di sisi lain, Menteri Kebudayaan India, Ambeka Saoni yang datang ditemani pemain film Tajmahal, mengatakan, “Pemutaran film ini di Pakistan akan semakin mendukung komunikasi yang baik antara dua negara.”

Koresponden Islamonline menyebutkan meski telah lebih dari 40 tahun pemutaran film Imperium Mongol dilarang di Pakistan, tapi film ini masih menyimpan daya tarik besar bagi penikmat bioskop di Pakistan. Menurut Khawar Ayub, salah satu dari ribuan orang yang memang berniat menyaksikan film itu, “Empat puluh tahun lalu saya sudah pernah manyaksikan film itu di televisi, tapi sekarang saya ingin sekali melihatnya diputar di bioskop.” (na-str/iol)