Fatah Bentuk Pasukan Khusus untuk Hadapi Hamas

Sejumlah media massa Israel menyebutkan gerakan Fatah saat ini telah membentuk unit pasukan khusus di Ghaza untuk melakukan serangan terhadap pasukan Hamas. Unit pasukan khusus itu, merangkul ribuan orang bersenjata yang dianggap bisa menandingi kekuatan militer Hamas dengan Brigade Izzuddin Al-Qassamnya.

Menurut Eve Sakhrof, koresponden harian Haaretz yang paling terkenal di Israel, Fatah telah merekrut 1.400 orang untuk dimasukkan dalam unit pasukan khususnya. Selain itu, ada ratusan orang kader Fatah yang terdiri dari penjaga khusus Presiden Mahmud Abbas, yang telah tiba di Mesir beberapa waktu lalu untuk melakukan latihan militer. Detailnya, menurut Sakhrof, sepanjang tiga pekan lalu ada 350 orang pasukan khusus dari Fatah tiba di Mesir dan melakukan latihan militer di sejumlah pangkalan militer Mesir. “Pelatihnya berasal dari Mesir dan pemerintah Palestina sendiri, ” jelas Sakhrof.

Ia menambahkan bahwa Jamal Abu Samhadana salah satu aktifis Fatah terkenal, yang akan memimpin pasukan khusus tersebut. Menurut Sakhrof, tim pasukan khusus ini juga termasuk di dalamnya anasir intelejen, keamanan nasional Palestina dan sejumlah anasir baru. Salah satu syarat perekrutan adalah, tidak memiliki saudara atau keluarga dengan salah satu anggota kelompok Islam Palestina.

Palestine Information Center menulis, perkembangan ini sebagai langkah Zionis yang tak kenal henti untuk memantik api pertikaian antara Fatah dan Hamas setelah kedua kelompok itu mencapai kesepakatan Makkah dan berhasil mendirikan pemerintahan koalisi.

Geliat kekuatan Fatah itu juga tercium oleh Hamas. Islamonline, melansir pernyataan Mahmud Zuhar, mantan menteri luar negeri Palestina yang mengatakan Fatah telah menodai kesepakatan Makkah, antara lain dengan mendirikan sejumlah pos pelatihan militer untuk menghadapi Hamas. “Ada sejumlah informasi dari pos pos militer, yang menyebutkan sekitar 4.000 orang telah dilatih untuk membentuk tim serangan khusus yang akan melakukan serangan. Orang-orang mengetahui berita yang sudah bukan rahasia ini, ” ujar Zuhar. (na-str/iol, pic)