Ikut Aksi Massa, Jerman Usir Bilal Philips

Pemerintah Jerman memerintahkan Bilal Philips segera angkat kaki dari Jerman, setelah da’i kelahiran Jamaika dan besar di Kanada itu kedapatan hadir dalam sebuah aksi unjuk rasa di Frankfurt, yang digelar oleh para aktivis Muslim Jerman. Acara itu sendiri ditentang oleh sejumlah pejabat kota Frankfurt, namun tetap berlangsung setelah pengadilan memberikan izin.

Menurut kepolisian Frankfurt, sekitar 1.500 orang hadir dalam aksi protes tersebut dan Philips hadir sebagai "bintang tamu" dadakan. Meski Philips gagal memberikan orasinya, ia menarik perhatian ratusan pengunjuk rasa.

Aparat berwenang Jerman akhirnya memutuskan untuk memerintahkan Philips segera angkat kaki dari Jerman, dengan alasan keamanan. Mereka mengancam akan menangkap paksa dan mendeportasi Philips, jika Philips tidak segera angkat kaki. Sebelumnya, Philips yang pernah menimba ilmu agama Islam di Arab Saudi itu, memicu kontroversi di Denmark terkait kehadirannya sebagai pembicara dalam konferensi Islam yang diselenggarakan organisasi pemuda Muslim di negeri itu.

Kedatangan Philips ke Frankfurt juga dalam rangka memberi ceramah bertema "Islam, the Misunderstood Religion”, bersama pemuka Muslim Jerman, Pierre Vogel.

Oleh sejumlah negara Eropa, Bilal Philips dianggap sebagai seorang da’i radikal. Jerman tidak senang dengan kehadiran Philips, bisa jadi karena pengakuan Arid Uka, Muslim Jerman keturunan Kosovo yang melakukan penembakan terhadap rombongan angkatan udara AS di bandara Frankfurt bulan Maret lalu. Uka, mengaku melakukan kontak dengan sejumlah islamis, termasuk Philips dan Vogel, sebelum melakukan aksinya.

Philips juga dituding menghasut untuk memberikan "hukuman mati" bagi para homoseksual, meski dalam kunjungannya ke Frankfurt ia menyatakan tidak membenci kaum gay. (ln/thelocal)