Israel Akui Operasi Militernya Gagal, Ancam Gelar Aksi Lebih Besar Lagi

Komando militer Israel wilayah Selatan sekaligus Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel mengakui bahwa fase pertama opeasi militer “musim dingin yang panas” telah usai di Ghaza dan akan menyusul fase berikutnya.

Namun aksi yang telah memakan korban sipil meninggal hingga seratusan orang itu diakuinya, tanpa hasil karena target menghentikan roket-roket pejuang Palestina nihil. Ia mengancam akan menggelar operasi militer kedua yang lebih besar dalam beberapa hari ini, ke Ghaza.

Yone Shenfield, koresponden militer radio tentara Israel, berdasarkan informasi dari sejumlah nara sumber petinggi Israel mengatakan, bahwa dalam beberapa hari mendatang Israel akan kembali melancarkan operasi militer besar ke berbagai lokasi di Ghaza. Ia juga menyampaikan bahwa aksi operasi udara Israel ke wilayah Ghaza akan berlanjut terus dan takkan berhenti. Pesawat pengintai tanpa awak akan terus dioperasikan memantau wilayah Ghaza untuk mendapatkan sinyal keberadaaan pejuang Palestina yang diduga akan kembali mendekat ke wilayah Zona Hijau yang menjadi perbatasan antara Israel dan Ghaza.

Selain pesawat tanpa awak itu, Israel juga akan tetap mengoperasikan helikopter Apache untuk menembakkan berbagai roketnya ke berbagai lokasi persembunyian bawah tanah yang digunakan pejuang Palestina memproduksi roket dan bomnya. Sedangkan pesawat tempur F-16 akan digunakan untuk menghancurkan gedung-gedung besar di atas tanah.

Hari Senin kemarin, sebuah rudal Al-Qassam jatuh mengenai salah satu gedung di Askalan yang jaraknya sekitar 15 km dari Utara Ghaza. Jatuhnya roket Al-Qassam itu menjadi salah satu bukti gagalnya operasi militer Israel yang bertujuan menyumbat serangan roket pejuang Palestina.

Menurut Menteri keamanan dalam negeri Israel, operasi militer Israel ke Ghaza memang gagal total karena aksi itu tidak memberi jawaban terhadap ancaman roket pejuang Palestina yang terus diluncurkan. Dalam aksi militer beberapa hari lalu, Israel kehilangan dua prajuritnya ditambah tujuh orang yang terluka dalam kontak senjata melawan pejuang Al-Qassam. (na-str/iol)