Isu Rencana Pembunuhan Putin di Iran Meluas, Ada yang Tak Senang Hubungan Rusia-Iran?

Iran membantah informasi yang menyebutkan adanya rencana pembunuhan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Teheran, yang rencananya akan dilakukan pekan depan.

Kantor berita Rusia Interfax yang pertama kali melansir informasi itu menyebutkan bahwa kinjungan Putin ke Iran dalam rangka menghadiri pertemuan tingkat tinggi lima negara yang berada di kawasan Laut Kaspia.

Jika Putin jadi berkunjung ke Iran, maka ia akan menjadi pemimpin Kremlin pertama yang akan beranjangsana ke Iran, sejak masa kekuasaan Josef Stalin di Rusia. Stalin berkunjung ke Iran untuk hadir dalam pertemuan pada masa perang tahun 1943 bersama mantan perdana menteri Inggris Winston Churchil dan mantan presiden AS Franklin Roossevelt.

Menanggapi berita Interfax, juru bicara kementerian luar negeri Iran Muhammad Ali Hosseini mengatakan bahwa laporan tentang adanya rencana pembunuhan terhadap Putin di Iran, merupakan laporan yang “sama sekali tidak berdasar. ”

“Laporan-laporan yang dilansir sejumlah media sama sekali tak berdasar dan hanya ingin melontarkan perang psikologis. Laporan-laporan itu sengaja dibuat oleh musuh-musuh Iran yang ingin merusak hubungan Iran dan Rusia, ” tukas Hosseini.

Sementara sejumlah media massa mengklaim mendapatkan informasi itu dari kalangan intelejen Rusia yang mengatakan bahwa mereka diberitahu akan adanya sekelompok pelaku bom bunuh diri dan penculik yang telah dilatih untuk membunuh atau menawan Putin saat berkunjung ke Iran.

Dalam laporannya, Interfax sudah meminta keterangan dari sumber-sumber di pemerintahan Kremlin perihal informasi tentang rencana pembunuhan Putin. Namun sumber-sumber di pemerintah tidak mau berkomentar. Meski demikian, menurut mereka, Presiden Putin sudah diberitahu tentang informasi rencana pembunuhan terhadap dirinya.

Koresponden surat kabar Christian Science Monitor menyebutkan bahwa konspirasi rencana pembunuhan terhadap Putin sebelumnya sempat terungkap di Ukraina dan Azerbaijan. Rencana pembunuhan di kedua tempat itu, menurut Christian Science Monitor, ada kaitannya dengan para pejuang kemerdekaan Chechnya. (ln/aljz)