Khawatir Serdadunya Dilarikan ke Luar Negeri, Israel Tutup Total Gaza

Israel punya alasan baru untuk menutup total wilayah Jalur Gaza dari dunia luar. Dengan dalih khawatir serdadunya yang ditawan pejuang Palestina dilarikan ke luar negeri, pihak militer Israel mengerahkan anggota militernya untuk memblokade seluruh gerbang keluar masuk Jalur Gaza, baik di wilayah utara maupun di selatan.

Seperti disiarkan radio militer Israel, Jum’at (07/07), pasukan Israel dikerahkan secara massif di daerah perbatasan utara Jalur Gaza untuk mencari terowongan dan ranjau yang ada di sana. Hal yang sama juga dilakukan di Rafah dan koridor Shalahuddin untuk mencegah faksi-faksi perlawanan Palestina melarikan Ghilad Shalit, serdadu Israel yang ditawan pejuang Palestina dalam aksi militer Ahad (25/06) lalu, ke wilayah Mesir.

Harian Ma’ariv menukil sumber militer Israel mengatakan, dinas keamanan Israel tidak memiliki informasi yang pasti tentang keberadaan serdadunya yang ditawan. Sumber ini menyatakan, pihak militer khawatir bila prajuritnya itu dilarikan dari Jalur Gaza ke Sinai kemudian dibawa ke Sudan. Untuk itu, militer Israel mengerahkan pasukannya secara massif di perbatasan dengan Mesir, di samping melakukan blockade darat secara ketat terhadap wilayah Jalur Gaza.

Tawaran Hentikan Serangan

Di tengah-tengah tekanan militer Israel di wilayah Jalur Gaza, Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz mengajukan tawaran kesediaannya untuk menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan serdadunya yang ditawan dan penghentian serangan roket perlawanan Palestina ke wilayah “Israel”.

Dalam pernyataan di radio militer Israel yang ditujukan kepada pihak Palestina Peretz mengatakan, “Apabila kalian mengembalikan Ghilad Shalit dengan salamat kepada keluarganya dan kalian menghentikan serangan roket maka kami akan menarik pasukan kami” dari Jalur Gaza.

Harian Israel Ma’arev menyebutkan, Israel tengah berfikir untuk memiliki sistem pertahanan sangat modern dari Amerika untuk mengatasi roket-roket buatan lokal Palestina dengan menggunakan tehnologi sinar laser.

Tawaran Menhan Perezt ini adalah strategi baru setelah Israel berhasil memblokade total Palestina di wilayah Jalur Gaza. Seraya mengabaikan tuntutan utama pihak Palestina berupa pembebasan sebagian tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai imbalan atas pembebasan serdadu Israel yang ditawan. (was/iol-Islammemo)