Kondisi Dalam Negeri AS Makin Rapuh, Ekonominya Terancam Resesi

Mayoritas rakyat AS merasa tidak puas di bawah kepemimpinan Presiden George W. Bush. Meski AS terlihat sebagai negara adikuasa, namun kondisi dalam negerinya ternyata mulai rapuh.

Di AS kini terjadi kesenjangan yang besar antara yang kaya dengan yang miskin, sistem layanan kesehatan memburuk, kondisi perekonomian yang menurun dan citra AS yang makin jatuh di mata dunia akibat perang-perang yang dikobarkan pemerintahannya.

Dalam polling yang dilakukan USA Today/ Gallup sejak tanggal 12-14 Oktober lalu, sekitar 72 persen dari 1.009 responden menyatakan tidak puas dengan kondisi AS saat ini. Ketika ditanya, hal apa saja yang menurut mereka tidak berjalan dengan baik, para responden menyebutkan daftar panjang hal-hal yang menurut mereka makin buruk, di antaranya sistem layanan kesehatan, korupsi dan masalah perang Irak.

"Saya pikir, kita sudah kehilangan arah, " kata Lori Jones, seorang warga di Phoenix. Ibu berusia 46 tahun itu mengaku khawatir akan masa depan keluarganya dan prospek bagi generasi muda di AS.

Di bidang ekonomi, sejumlah responden menyatakan bahwa berita-berita di media massa melaporkan tentang berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi AS, masalah perumahan, makin sempitnya lapangan pekerjaan yang bisa memberikan gaji yang baik, berbagai persoalan di industri pegadaian dan kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran.

Empat dari sepuluh orang yang disurvei meyakini akan terjadi resesi ekonomi dalam 12 bulan ke depan. Dari hitungan kasar, 36 persen responden yakin bahwa resesi ekonomi sudah terjadi. Tapi beberapa pakar ekonomi mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS masih berjalan dengan baik.

Terkait perang Irak, mayoritas responden mengataka bahwa ketidakpuasan publik AS terhadap kebijakan perang di Irak makin akut dan situasi di AS makin memperburuk situasi di AS. Enam dari sepuluh responden menyebut invasi Bush ke AS adalah sebuah kesalahan. Mereka menginginkan AS segera menarik pasukannya dari Irak. (ln/iol)