Mahathir: Konspirasi Yahudi di Asia Berawal dari Shanghai

Jadi apa yang bisa membuktikan konspirasi Yahudi? Jawabannya adalah politis. Jepang bukan lagi masyarakat yang tertutup, bahkan orang yang hanya sedikit tahu tentang demokrasi pun sadar bahwa masyarakat Jepang merupakan korban sebuah kekuasaan yang tak terlihat.

Jepang memang tak pernah secara resmi terjajah, tapi pernah merasakan dominasi Barat, setidaknya pada dekade 1850-an, ketika AS pertama kali menjejakkan kakinya di perbatasan mereka. Sementara Cina, telah lama menderita karena Yahudi yang menetap di Barat. Cina dikeluarkan tanpa ampun dari berbagai pengakuan dan perdagangan internasional. Mereka juga tidak pernah dianggap ketika berhasil menjadi negara yang banyak menciptakan uang. Tapi ketika sedikit saja ada yang salah, orang Cina disalahkan, bahkan menuduhnya sebagai komunis. Namun, orang Cina adalah orang-orang yang pintar. Tidak seperti orang Jepang yang terus-terusan menghiba kepada Zionis (Jepang bisa menaklukan Rusia setelah Yahudi turut campur).

Sepanjang Perang Dunia II, ketika Jerman meminta Jepang untuk menyerahkan bangsa Yahudi, negara Matahari Terbit itu setiap malam mengadakan jamuan makan malam dengan Yahudi. Yahudi lari ke Shanghai, dan bersembunyi aman dalam lindungan Jepang. Sampai sekarang, konspirasi Yahudi bermula dari sini (Shanghai) (sa/jp)