Kurma Israel Serbu Pasar Muslim Prancis

Sejak awal Ramadhan ditetapkan oleh Muslim Prancis, berbagai organisasi Islam Prancis melakukan kampanye intensif untuk memboikot kurma yang dijual secara massal di pasar-pasar Prancis. Pemboikotan itu dilakukan karena, kebanyakan kurma yang dijual ternyata merupakan produk dari Israel dengan nama “Tamur Nahr Urdun” atau korma sungai Yordan.

Hasan Farshadu, kepala Perhimpunan Organisasi Islam di Prancis, wilayah 93 di Paris mengatakan bahwa korma Israel itu dijual secara massif beberapa hari sebelum datangnya bulan Ramadhan dan banyak di jual di berbagai toko di Prancis, sebagai wilayah yang cukup banyak didiami kaum Muslim.

Dalam keterangannya kepada Islamonline, ia mengatakan, “Organisasi Islam Prancis mengajak kepada kaum Muslim dan rakyat Prancis waspada, dan berhati-hati dengan simbol perusahaan dagang yang ada di Prancis, khususnya sebelum membeli kurma.”

Ia menambahkan bahwa pihaknya kini melakukan kampanye penyadaran di kalangan Muslim soal keharusan memboikot total produk kurma Israel yang memanfaatkan Ramadhan untuk menarik keuntungan dari pasar Muslim Prancis.

Beberapa waktu sebelumnya, sebuah majalah Prancis melakukan polling yang menunjukkan peningkatan pengamalan ibadah Muslim Prancis seiring datangnya bulan Ramadhan. Sebanyak 88% Muslim menyatakan siap menjalankan puasa di bulan Ramadhan, sementara 43% menyatakan siap melakukan kewajiban shalat dan 4% saja yang mengatakan ingin menunaikan haji. Dan ada 20% yang merencanakan khatam Al-Quran di bulan Ramadhan ini dalam satu pekan.

Beredarnya kurma asal Israel diduga bukan hanya terjadi di Prancis tapi juga di berbagai wilayah yang didiami banyak kaum Muslim. Termasuk Indonesia dan Malaysia yang tentu saja menjadi target pasar yang paling menguntungkan untuk menjajakan kurma. (na-str/iol)