Manfaatkan Bulan Ramadhan, Muslim AS Gelar Kampanye Anti-Merokok

Tiga organisasi Muslim di AS memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk menggelar kampanye ‘stop merokok’ di kalangan Muslim.

Association of Physicians of Pakistani Descent of North America (APPNA), Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan Islamic Medical Association of North America (IMANA) yang menggagas kampanye anti-merokok itu menyatakan, bulan Ramadhan merupakan kesempatan bagi perokok untuk menghentikan kebiasaan itu. Karena pada bulan Ramadhan, mereka harus bisa menahan diri untuk tidak merokok pada siang hari.

"Kami ingin memanfaatkan bulan di mana setiap orang lebih termotivasi untuk lebih disiplin dan lebih bertaqwa, " kata Tariq Cheema, direktur eksekutif APPNA.

Ia melanjutkan, "Ini hanya salah satu cara untuk mendapatkan rahmat di sepanjang bulan Ramadhan. "

"Idenya adalah, kecanduan merokok akan berkurang sedikit demi sedikit dengan kekuatan niat di sepanjang bulan ini, " tambah Shiraz Malik, direktur eksekutif IMANA.

Direktur eksekutif CAIR wilayah Chicago Ahmed Rehab menyatakan, agama seperti memiliki kekuatan magis dalam upaya menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok.

Para ulama Islam sendiri telah menyimpulkan bahwa kebiasaan merokok dilarang dalam Islam karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius seperti memicu munculnya kanker paru-paru dan mengancam nyawa seseorang. Dampak merokok bukan hanya akan dirasakan perokok, tapi orang-orang di sekitarnya yang menghirup asap rokok.

Organisasi-organisasi Muslim itu menyebarkan pamflet dan menggelar seminar kesehatan tentang bahaya merokok dan keuntungan menghentikan kebiasaan merokok di masjid-masjid, sekolah-sekolah Islam dan pusat-pusat kegiatan masyarakat.

Para juru kampanye anti-merokok meyakini bahwa edukasi merupakan cara terbaik untuk menciptakan generasi yang tidak merokok, dan mendorong para orang-orang tua untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Mantan perokok yang kini menjabat sebagai Presiden Islamic Foundation di Libertyville, Vaseem Iftekhar mengatakan, bahwa merokok adalah masalah kecanduan dan berhenti merokok adalah sebuah kewajiban.

"Anda tidak bisa memaksa perokok berhenti merokok, yang harus dilakukan adalah menyampaikan pesan dengan jelas agar mereka tergerak untuk menghentikan kebiasaan merokok, " kata Iftekhar. (ln/iol)