Mossad Diduga Terlibat Dalam Pembunuhan Pakar Nuklir Iran

Harian Sunday Times terbitan Inggris (4/2) menurunkan sejumlah informasi heboh dari sumber intelejen. Isi informasi tersebut adalah penemuan bukti-bukti kuat tentang peranan Mosad di balik pembunuhan Hassanpour (44) saintis nuklir Iran, 21 Januari 2007.

Harian itu menyebutkan, Rheva Bhalla dari Stratfor-Agen Intelejen Amerika- mengklaim bahwa Hassanpour menjadi target Mossad.

Mossad sengaja menjadikan Hassanpour dalam target operasi pembunuhan, karena “Ia mempunyai informasi intelejen yang sangat penting. ” Informasi-informasi itu, antara lain terkait sejumlah kasus pembunuhan pakar fisika Iran oleh orang-orang Israel dengan tujuan agar Iran tidak mampu memproduksi bom nuklir.

Menurut hasil otopsi jenazah Hassanpour, ditemukan sebab-sebab kematiannya adalah karena ia menghirup gas beracun. Iran tidak menyebutkan rinci di mana lokasi meninggalnya Hasanpour dan bagaimana proses kematiannya terkait gas beracun itu. Tapi informasi kematian Hasanpour disampaikan di sela-sela Konferensi Perdamaian Nuklir yang tengah digelar di Iran.

Hassanpour bekerja di reaktor Nuklir Ashfahan yang memang bergerak di bidang pembuatan gas yang bisa membantu pengembangan uranium di Nazhair. Hassanpour sendiri pernah mendapatkan penghargaan dari Iran di bidang Penelitian Ilmiah Militer tahun 2004. Ia juga pernah memperoleh penghargaan pertama dalam pameran Khawarizm Internasional yang diikuti berbagai Lembaga Ilmiah Dunia tahun 2006 lalu.

Hassanpour, dianggap sebagai tokoh ahli fisika paling baik di lapangan militer Iran, dan pernah memimpin Lembaga kajian Magnetik Nuklir yang didirikan tahun 2005. Ia juga terlibat dalam pendirian Pusat Penelitian Nuklir di Ashfahan. (na-str/assbl)