Muslim Queensland akan Bangun Sekolah Islam

Setelah satu tahun terkatung-katung, negara bagian Queensland, Australia akhirnya menyetujui pembangunan sekolah Muslim. Pembangunan sekolah ini terhambat karena sebagian warga yang menentang keberadaan sekolah Muslim di wilayah mereka.

Dalam pernyataannya, ketua Dewan Kota Gold Cost John Wayne menyatakan, komite yang meneliti permohonan pembangunan sekolah Muslim itu menyimpulkan bahwa rencana pembangunan sekolah itu sudah sesuai dengan rencana tata kota.

Hasil kajian komite tersebut tertuang dalam laporan setebal 72 halaman dengan mencantumkan sekitar 54 syarat pembangunan, antara lain perubahan disain sekolah agar halaman parkirnya bisa lebih luas. Pihak pengurus sekolah diminta membayar biaya lebih mahal untuk persediaan air dan pengolahan limbah.

Dengan keluarnya surat persetujuan itu, pembangunan sekolah Australian International Islamic College di kota Carrara, tinggal menunggu stempel dari seluruh anggota Dewan Kota, sekaligus mengakhiri pro kontra sudah berlangsung selama setahun.

Warga masyarakat yang tidak setuju dengan rencana pembangunan sekolah itu pada bulan November kemarin sempat melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Dewan Kota. Namun Walikota Ron Clarke mengatakan, mereka juga harus memenuhi kebutuhan warga minoritas. Clarke menyesalkan sikap sebagian warga yang menggunakan aksi-aksi teror untuk menentang rencana pembangunan sekolah Muslim itu.

Setelah ijin keluar, kelompok-kelompok agama Kristen dan warga legal menyatakan menerima keputusan itu dan berjanji tidak akan melakukan aksi protes lagi. "Kami bukan musuh mereka dan kami akan berusaha hidup berdampingan dengan mereka dengan harmonis," kata Rod Gilchrist, seorang pastor dari Dream Center.

Warga Muslim mengungkapkan kegembiraannya atas keputusan komite Dewan Kota. "Kami merasa senang, akhirnya mereka bisa memberikan keputusan yang rasional dan logis berdasarkan perencanaan yang diajukan," kata juru bicara sekolah dan tokoh Muslim Australia, Keysar Trad.

Keberadaan Muslim di Australia sudah lebih dari 200 tahun dan jumlah mereka sekarang sekitar 1,5 persen dari 20 juta total penduduk Negeri Kanguru itu. Sejumlah permohonan pembangunan sekolah Islam di Australia ditentang oleh warga setempat dan kelompok-kelompok keagamaan. Salah satunya, rencana pembangunan sekolah Islam di Camden yang akhirnya dibatalkan karena ditentang oleh warga. (ln/iol)