Obama: Saya Tak Pernah Jadi Muslim, dan Tidak Akan Bicara dengan Hamas dan Hizbullah

Demi menjadi presiden Amerika Serikat, para kandidat presiden Amerika tak segan-segan menjual diri mereka pada Israel dan masyarakat Yahudi Amerika, dengan mengatakan bahwa mereka adalah sahabat Israel dan akan selalu mendukung Israel meski dunia tahu negara Zionis itu hingga kini masih menjajah tanah Palestina.

Salah seorang kandidat presiden AS yang berulang kali menyatakan akan mendukung Israel dengan cara apapun adalah Barack Obama. Bahkan untuk menarik simpati kalangan Yahudi Amerika, Obama menyatakan bahwa ia tidak pernah menjadi seorang Muslim dan ia tidak akan pernah mau membuka dialog dengan Hamas dan Hizbullah.

Obama mengungkapkan hal tersebut saat berkampanye di depan masyarakat Yahudi AS di Sinagog Boca Raton, utara Miami. Dalam kampanye itu Obama juga mengatakan bahwa ia adalah sahabat Israel dan akan selalu mendukung Israel

"Meski saya menawarkan dialog dengan para pimpinan Iran, bukan berarti saya tidak mengakui Iran sebagai ancaman bagi negara Yahudi, bukan berarti saya tidak pro-Israel, " kata Obama.

Obama bahkan menyebut Bush tidak banyak melakukan tindakan untuk membantu Israel dan pemerintahan Bush, hanya membuat kelompok Hamas di Palestina dan Hizbullah di Libanon makin kuat. "Sebagai presiden, saya akan melakukan apapun dengan kekuasaan saya untuk menghentikan Iran dari upaya mengembangkan senjata nuklir dan memaksa Iran untuk berhenti mengancam Israel, " kata Obama.

Sejumlah masyarakat Yahudi AS mengatakan, jika mereka memilih Obama, yang terpenting adalah dukungan Obama terhadap Israel. "Saya pikir komandan tertinggi kita sudah selayaknya tidak mengusulkan dialog dengan seseorang yang menyerukan penghancuran terhadap Israel, " kata seorang Yahudi Amerika Stephen Lippy.

Lippy melanjutkan, "Sebagai Yahudi, akankah saya memiliki orang kulit hitam? Tentu saja. Tapi… yang penting buat saya, presiden negara ini harus menegaskan dukungannya pada Israel dan sekutu-sekutu kami di Barat."

Di halaman parkir sinagog, sejumlah orang membagikan kertas berisi tulisan bahwa Obama pernah menjadi seorang Muslim. Namun Obama menolak tulisan di selebaran itu. (ln/al-araby)