Presiden Iran: "Kami Tidak Butuh Senjata Pemusnah Massal"

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyatakan bahwa negaranya telah bergabung dengan kelompok negara yang memiliki teknologi nuklir. Dalam pidatonya yang disiarkan televisi Iran, Selasa (12/4), Presiden yang bersahaja ini mengatakan Iran memutuskan untuk mengembangkan industri pengayaan uraniumnya.

Pertama Kalinya, Denmark Izinkan Pemakaman Khusus Muslim

Qasim Saed Ahmad, ketua Yayasan Pemakaman Islam Denmark mengatakan, “Kami rela dan senang. Ini bukti bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Denmark.” Beberapa tahun sebelum ini, Kementerian Urusan Gereja di Denmark juga telah sepakat dengan pemberian lahan 50 ribu meter persegi yang dibeli Yayasan Pemakaman Islam di selatan Copenhagen.

Iran Akan Pertahankan Proyek Nuklirnya Sampai 'Titik Darah Penghabisan'

Penegasan Iran untuk tidak tunduk pada keinginan DK PBB disampaikan oleh Hojjatul Islam, Ahmad Khatami dalam khutbah Jum’atnya di Teheran yang secara resmi disiarkan oleh media massa di Iran secara live. “Semua yang kami ingin lakukan adalah hak kami dan kami akan mempertahankan hak kami sampai titik darah terakhir dari diri kami. Mereka ingin memanaskan krisis. DK PBB memaksakan diri untuk menjadi penentu keadilan. Mereka ingin memunculkan sebab yang bisa mengguncang stabilitas dan memunculkan kezaliman,” ujar Khatami.