Pemerintah Kudeta Mesir Resmi Nyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris

ikhwanPemerintah kudeta Mesir pada hari Rabu 25/12 secara resmi menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris dan melarang segala protes yang dilakukan secara nasional .

Menteri Pendidikan Tinggi Hossam Eissa membacakan pernyataan Kabinet setelah pertemuan yang panjang pada hari Rabu .

” Kabinet telah menyatakan kelompok Ikhwanul Muslimin dan organisasinya sebagai organisasi teroris , ” kata Eissa .

Perdana Menteri Interim Hazem el – Beblawi menjelaskan sebelumnya tentang Ikhwanul Muslimin pada hari Selasa sebagai kelompok teroris , menyusul serangan mematikan di sebuah gedung keamanan di kota Mansoura .

Arab Saudi, yang mendukung pemerintah kudeta Mesir  , mengutuk terorisme di Mesir pada hari Rabu . Sebuah pernyataan resmi kerajaan Saudi  mengatakan bahwa  pihak kerajaan ” berdiri bersama hati dan pikiran saudara Mesir nya . ”

Serangan itu menewaskan 14 orang dan melukai setidaknya 130 orang terjadi hanya beberapa minggu sebelum referendum mengenai konstitusi baru yang disebut sebagai langkah besar pertama menuju demokrasi sejak penggulingan militer yang didukung Presiden Mohammad Mursi Islam pada bulan Juli .

Pemerintah membuat rekayasa bahwa kelompok Islam berada dibelakang  pengeboman itu dengan mengatakan : ”  Seluruh Mesir merasa ngeri dengan kejahatan yang sangat jelek yang telah dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin pada Selasa pagi , ketika mereka  meledakkan markas polisi di Daqhaleya ”

Ikhwanul Muslimin dan yang disebut sebagai aliansi anti – kudeta , bagaimanapun, mengutuk serangan mengatakan kegiatan mereka tidak termasuk kekerasan dan menuduh rezim keamanan mantan Presiden Hosni Mubarak , yang  merencanakan pengeboman dan kemudian membebankan dan menyalahkan kegiatan teror itu pada Ikhwanul Muslimin .

” Ikhwanul Muslimin menganggap tindakan ini sebagai serangan langsung terhadap persatuan rakyat Mesir dan menuntut penyelidikan segera , sehingga para pelaku kejahatan ini dapat dibawa ke pengadilan . ”

Dampak dari ledakan itu terasa sekitar 20 kilometer jauhnya dan menghancurkan jendela gedung di dekatnya, kata sumber-sumber keamanan .

Kepala keamanan untuk Daqahleya , Sami El – Mihi , terluka dalam ledakan itu dan dua asistennya turut tewas , kata beberapa sumber keamanan . (Arby/Dz)