Perempuan Saudi, Menikah Cepat Demi Beasiswa ke Luar Negeri

Jika ada seorang gadis yang menyatakan ingin segera menikah, sudah menjadi hal biasa. Tapi bagaimana jika alasan ingin segera menikah itu, agar gadis tersebut bisa mendapatkan beasiswa sekolah ke luar negeri. Ini mungkin unik.

Tapi itulah yang terjadi pada 13 perempuan Arab Saudi seperti ditulis Arab News. Ketigabelas gadis Arab Saudi itu menyatakan butuh suami cepat agar bisa mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri yang disediakan negaranya. Di Saudi perkawinan seperti ini diistilahkan dengan "Mesfaar."

Ini terjadi terkait dengan budaya dan tradisi di Arab Saudi. Di negara Petro Dollar ini, kaum perempuan tidak boleh bepergian ke luar negeri tanpa surat keterangan dari kaum laki-laki yang menjadi wali mereka, seperti suami, ayah atau saudara laki-laki. Maka, jika seorang perempuan Saudi ingin terpilih menjadi penerima beasiswa belajar ke universitas di luar negeri, ia harus segera menikah atau setidaknya ada yang menemani dari pihak walinya.

Tapi, ketigabelas perempuan Saudi itu mengatakan, saudara laki-laki mereka tidak bisa tinggal bersama mereka di luar negeri selama masa belajar. Itulah sebabnya, agar bisa mendapatkan beasiswa itu mereka memilih untuk menikah secepatnya.

"Setelah mempelajari persyaratannya bahwa pelajar perempuan harus memiliki wali laki-laki agar bisa ke luar negeri, beberapa teman dan saya memutuskan untuk menikah, " kata seorang dari mereka, yang mengaku bernama Zuleykha.

"Kami mengumumkan bahwa kami sedang mengharapkan bisa menikah cepat agar bisa memenuhi batas waktu penyerahan aplikasi permohonan beasiswa, " sambungnya.

Dimintai komentarnya tentang persoalan ini, Safiya Ahmad, seorang guru sekolah menyatakan maklum dengan keputusan sejumlah kaum perempuan untuk melakukan perkawinan "mesfaar."

Ia mengakui jenjang pendidikan bagi kaum perempuan di Arab Saudi tidak terlalu sempurna dan ada beberapa pendidikan khusus yang tidak bisa dipelajari di sini, sehingga banyak yang ingin sekolah ke luar negeri.

"Beasiswa membantu kaum perempuan untuk melanjutkan pendidikannya, " kata Safiya.(ln/arabnews)