PM Australia John Howard, Lagi-Lagi Keluarkan Pernyataan yang Menyinggung Warga Muslim

PM Australia John Howard lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang memojokkan warga Muslim di negeri itu. Howard mengatakan para imigran Muslim adalah orang-orang yang tidak cocok dengan dengan masyarakat Australia.

Juru bicara Islamic Council of New South Wales, Ali Roude menilai pernyataan Howard itu ‘bodoh dan menyakitkan’ sementara Islamic Friendship Association menyayangkan pernyataan Howard yang disebutnya sebagai upaya menimbulkan Islamophobia.

Presiden Australian Federation of Islamic Councils, Amir Ali mengatakan warga Muslim yang disebut Howard itu hanya sebagai kecil dari warga minoritas Muslim yang ada di Australia, seperti juga ada sebagian kecil orang Australia yang meyakini supremasi orang kulit putih.

Pernyataan Howard itu diungkapkan dalam wawancara dengan sejumlah wartawan dari surat kabar The Australian bulan Desember lalu, untuk kepentingan penulisan buku menandai peringatan 10 tahun Howard sebagai PM Australia yang akan jatuh tepat bulan Maret mendatang.

Buku tersebut mengutip pernyataan Howard yang mengatakan bahwa imigran Muslim yang datang ke Australia sudah menimbulkan persoalan, beda ketika terjadi gelombang migrasi dari Eropa dan Asia.

"Saya tidak berfikir akan adanya komplikasi karena ada sebuah perpecahan yang samasekali berlawanan dengan tipe masyarakat kita, dan di situlah kesulitannya," kata Howard.

"Anda tidak akan menemukan hal yang sama terhadap imigran asal Italia, Yunani, Libanon, China atau Baltik yang datang ke Australia. Tidak ada kesamaan soal jihad, tapi ini merupakan masalah utama," sambungnya.

Saat ini, jumlah warga Muslim di Australia diperkirakan mencapai 300.000 orang daro total 20 juta rakyat negeri Kanguru itu.

Menanggapi keberatan warga Muslim atas pernyataannya, Howard mengatakan, adalah’hak dan kewajiban’ nya untuk melontarkan pemikirannya.

"Saya pertahankan komentar-komentar itu bahwa ada sebagian kecil dari komunitas Muslim di Australia yang karena pemahamannya tentang jihad, mengindikasikan adanya pandangan yang ekstrim, itu masalahnya," kata Howard.

"Masalah ini tidak pernah kita hadapi terhadap imigran yang dengan mudah menyerap budaya Australia. Kami ingin orang-orang yang datang ke Australia, mengadopsi tata cara kehidupan di Australia," tegasnya.

Mayoritas warga Muslim Australia menyalahkan Howard yang dinilai membentuk citra warga minoritas Muslim sebagai musuh dari kebijakan-kebijakan yang dibuatnya, terutama lewat undang-undang anti terorismenya. (ln/iol)