Polisi Irak Batasi Liputan Wartawan di Lokasi Ledakan Bom

Polisi Irak menerapkan kebijakan baru bagi para wartawan, khususnya juru kamera dan fotografer. Mereka akan membatasi liputan para juru kamera dan forografer, terutama saat mengambil gambar di lokasi ledakan bom, yang hampir setiap hari terjadi di Irak.

Sejumlah reporter mengungkapkan, saat mereka meliput peristiwa ledakan bom di kawasan Tayaran, polisi melepaskan tembakan untuk mengusir kumpulan wartawan yang sedang melakukan kerja jurnalistiknya.

Direktur Operasi Kementerian Dalam Negeri Brigadir Jenderal Abdul Karim Khalaf mengungkapkan, pemerintah telah memutuskan untuk membatasi liputan para fotografer dan juru kamera televisi di lokasi-lokasi ledakan bom. Namun ia membantah jika pemerintah disebut telah menghalang-halangi kebebasan pers.

Menurut Abdul Karim Khalaf, tujuan kebijakan ini adalah untuk mencegah kemungkinan hilang atau rusaknya barang bukti di lokasi kejadian, yang penting untuk keperluan penyelidikan. Pemerintah juga ingin melindungi privasi dan hak asasi para korban, serta untuk melacak keberadaan para pelaku peledakan.

Seperti diketahui, pasukan Irak dan AS sudah tiga bulan ini memberlakukan kebijakan keamanan ketat, utamanya di kota Baghdad untuk meningkatkan keamanan di kota itu. Selama ini, hampir setiap hari jatuh korban akita ledakan bom dan kekerasan sektarian yang terjadi di Baghdad. (ln/arabworldnews)