Polisi Muslim di Inggris Minta Peran Lebih Besar dalam Operasi Anti Terorisme

Belajar dari kasus penggerebekan ke rumah seorang warga Muslim di London timur yang menimbulkan jurang pemisah antara warga Muslim dan aparat polisi, anggota polisi Inggris yang Muslim minta diberi peran yang lebih besar dalam operasi-operasi anti terorisme.

Pada harian Guardian edisi Selasa (20/6), Inspektur polisi Dal Babu mengatakan, banyak anggota polisi yang Muslim dilibatkan dalam operasi-operasi anti terorisme, tapi kami butuh mereka lebih banyak lagi, dan beberapa di antara mereka yang berperan sebagai pemimpin.

Selain itu, menurut Dal Babu, aparat kepolisian harus lebih sering bergaul dengan anggota polisi yang Muslim, karena mereka lebih tahu tentang komunitas Muslim dan lebih memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan budaya.

"Komunitas Muslim punya komitmen total untuk melawan terorisme. Sangat penting, bahwa suara kami didengar," ujarnya.

Saat ini ada sekitar 300 anggota polisi yang Muslim dari 31.000 anggota Metropolitan Police Authority.

Terkait masalah ini, Ketua Commission for Racial Equality, Trevor Phillips menyerukan digelarnya perdebatan tentang penambahan jumlah polisi Muslim dalam jajaran kepolisian Scotland Yard.

Berbicara didepan Forum Kebijakan Sosial, Phillips juga mempertanyakan kemampuan aparat intelejen dan polisi untuk penanganan kasus-kasus tertentu. Menurutnya, harus direkrut aparat kepolisian profesional yang sudah terlatih dan berasal dari berbagai latar belakang, untuk operasi-operasi anti terorisme.

"Kalau anda tidak memiliki anggota polisi yang Muslim untuk diikutsertakan dalam operasi pengintaian, anda bisa melepakan harapan untuk bisa melakukan penyamaran di sejumlah wilayah."

"Dan itu artinya anda bersikap buta dalam melakukan operasi-ini membahayakan publik dan polisi sendiri. Di sinilah letak kesalahannya," papar Phillips.

Ia mencontohkan apa yang telah dilakukan polisi Irlandia Utara. Undang-undang mereka diubah sehingga memungkinkan kepolisian merekrut anggota polisi baru dari kalangan Katolik.

Lebih lanjut Phillips mengingatkan bahwa tiap kali operasi anti terorisme dilakukan dengan cara yang salah, maka akan makin menjauhkan komunitas yang sebenarnya ingin membantu kerja polisi. (ln/iol)