Pro-Kontra Perkawinan Sejenis Jelang Pilpres Perancis

Isu perkawinan sejenis ikut ambil bagian penting dalam kampanye pemilu Presiden Perancis yang rencananya akan digelar tahun 2007 mendatang. Isu ini, membelah dua kubu, kelompok kanan yang menolak mutlak perkawinan sejenis, dan kelompok kiri yang mendukungnya. Dan dua kelompok ini, diperkirakan bisa memberi tingkat perolehan suara cukup besar dalam pemilu presiden.

Salah satu calon presiden wanita partai sosialis, Segolene Royal dalam wawancaranya dengan majalah Tyti (20/6) menyatakan bahwa dirinya, “akan mendukung program perlindungan hak perkawinan sejenis dan adopsi anak.” Ia juga menyebutkan, bahwa saat ini realitas masyarakat telah berubah dan karenanya undang-undang sekarang juga harus diubah sesuai arah perubahan masyarakat yang memang menghendaki kebebasan yang lebih luas. Menurut sejumlah pengamat politik, pernyataan Segolene Royal mantan menteri urusan keluarga Perancis ini akan bisa mendongkrak suaranya dalam pemilu presiden mendatang.

Terkait perkawinan sejenis yang mengadopsi anak, menurut Segolene Royal, “pasangan kawin sejenis tidak bisa menikmati hak memperoleh anak seperti selain mereka. Itulah yang menyebabkan mereka seperti diposisikan sebagai masyarakat kelas dua. Ini tidak bisa diterima di sebuah negara yang menjunjung nilai persamaan dan keadilan.” Seperti diketahui, hanya Perancis negara yang merumuskan undang-undang pelarangan kawin sejenis di antara negara-negara Eropa selainnya.

Usai publikasi hasil wawancara dengan Rwail tentang dukungan terhadap perkawinan sejenis, kelompok kanan yang memperjuangkan gerakan rakyat yang dipimpin Nicolas Sarkozy, calon presiden yang akan turut mewarnai pemilu presiden Perancis, mengatakan, “Saya masih memiliki keyakinan bahwa sebuah keluarga harus terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.” Sarkozy menjelaskan dalam harian Perancis, “masalah ini tergantung dengan perkembangannya. Jika memang undang-undang dirasakan perlu diganti, maka kita akan mengubahnya. Namun menurutnya, saat ini belum saatnya untuk mengubah undang-undang terkait larangan perkawinan sejenis. “Perkawinan sejenis berlawanan dengan tradisi keluarga Perancis dan masyarakat Perancis,” jelasnya.

Setahun lagi akan dilangsungkan pemilihan presiden di Perancis. Dan Segolene Royal calon dari partai sosialis tampaknya punya kesempatan besar untuk menang. Memang secara resmi ia belum menyatakan diri sebagai calon, tetapi ia adalah favorit banyak orang Perancis. Apalagi sekarang pemerintah kanan yang berkuasa semakin ditimbuni skandal dan masalah. (na-iol)