Puluhan Pejuang Hamas Gugur di Tangan Israel dan Milisi "Fatah"

Hamas mengumumkan jumlah pejuangnya yang gugur dalam satu pekan terakhir, baik akibat serangan kelompok bersenjata yang ingin mengkudeta maupun korban akibat serangan misil udara Israel.

“Tentara Zionis Israel telah membunuh 19 orang Palestina, di antaranya adalah 13 orang pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam. Tapi ternyata jumlah itu belum seberapa dibanding jumlah pejuang Al-Qassam yang gugur karena milisi bersenjata Palestina yang ingin menggulingkan pemerintah bentukan Hamas. Total pejuang Al-Qassam yang meninggal akibat tembakan para milisi itu mencapai 22 orang.

Angka-angka korban ini dikeluarkan Hamas dalam pernyataan sikapnya yang diterima Palestine Information Center. Disebutkan bahwa 13 orang pejuang Al-Qassam gugur dalam enam serangan missil pesawat Apache milik Israel. Serangan pertama. di hari Senin awal pekan lalu, selain para pejuang ada enam warga sipil Palestina tewas dalam serangan itu. Sisanya, menjadi korban dalam tiga kali serangan udara yang dilakukan Israel.

Tentara Israel melakukan serangan udara membabi buta ke kantor pusat Hamas di Ghaza, dengan membidik para pejuang dan basis perlawanan Hamas di tempat tersebut. Operasi udara Israel dilakukan setelah Hamas dan pejuang Palestina mengklaim telah meluncurkan puluhan rudal-rudalnya ke berbagai pemukiman penjajah Zionis Israel sebagai bentuk pembalasan atas aksi pembunuhan yang dilakukan Israel dari hari ke hari. Puluhan rudal pejuang Palestina itu juga memakan korban di pihak Israel yang tidak dipublikasikan jumlahnya.

Dalam pernyataan sikapnya, Hamas juga menyebutkan bahwa ada 22 pejuangnya yang gugur terbunuh, dan 80 lainnya terluka, akibat kontak senjata yang berlangsung antara pendukung Hamas dan sejumlah orang bersenjata yang diduga kuat dari kalangan Fatah dan pasukan pengamanan mereka. Pertikaian bersenjata antara Hamas dan Fatah terjadi sejak sore hari Ahad (13/5). Hamas menegaskan, “Kebanyakan yang gugur dalam kontak senjata adalah warga sipil tak bersenjata saat mereka dibunuh dengan tembakan langsung. Sejumlah orang yang gugur lainnya terbunuh setelah terjadi kesepakatan penghentian baku tembak antara Hamas dan Fatah. ”

Dua gerakan terbesar di Palestina, Hamas dan Fatah pada hari Sabtu (19/5) telah melakukan kesepakatan kelima untuk gencatan senjata. Mereka masing-masing telah menarik mundur semua pasukan bersenjatanya yang semula tersebar di jalan-jalan Ghaza. Mereka juga telah melepaskan semua sandera yang ditangkap dalam insiden berdarah selama beberapa hari. Tapi sebagian orang pesimis dengan perjanjian gencatan senjata itu, sehingga warga Ghaza masih tetap dicekam ketakutan. (na-str/pic)