Qaradhawi: Wajib Hukumnya Dialog Hamas-Fatah

Mengiringi hari raya Idul Fitri 1428 h, Dr. Yusuf Qaradhawi ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional menyerukan Hamas dan Fatah untuk berdamai dan saling membersihkan jiwa.

Qaradhawi menegaskan bahwa dialog antara sesama bangsa Palestina adalah kewajiban syariat untuk terbentuknya kesatuan umat Islam. Khususnya di Palestina, menurut Qaradhawi, saat ini wilayah itu masih berada di bawah cengkraman penjajah Israel yang terus menerus melakukan pembunuhan dan penghancuran.

Hal itu diungkapkan Qaradhawi saat ia menjadi pembicara dalam salah satu acara yang digelarIslamonline bertajuk “Ya Fadhilata Syaikh”.

“Saya menasihati saudara-saudara saya di Palestina, di tanah yang disucikan dan merupakan tanah air para nabi, tanah Isra dan mi’raj, agar mereka saling berdamai satu sama lain, saling berdialog satu sama lain. Saudara-saudara di Fatah dan saudara-saudara di Hamas beserta seluruh elemen perjuangan jihad dan nasionalis di Palestina, saya serukan mereka semua untuk bersatu dalam satu barisan…, ” himbau Qaradhawi.

Ditambahkan lagi, “Hingga saat ini Palestina masih merupakan medan perang kemerdekaan karena masih terjajah. Semua iming-iming dan janji yang dikeluarkan PM Israel Olmert, Menlu AS Condoleezaa Rice dan para menteri Israel adalah pepesan kosong yang tidak akan memberi kemaslahatan bagi rakyat Palestina. Maka, wajib hukumnya berdialog antara sesama rakyat Palestina, karena tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. ”

Dalam kesempatan ini Qaradhawi juga menyinggung rencana serangan AS atas Teheran. Ia menegaskan penolakan serangan tersebut dengan mengatakan, bahwa wajib hukumnya membela Iran bila negara itu menjadi target operasi militer AS. Alasan yang dikemukakan Qaradhawi adalah karena Iran bagimanapun adalah tanah air Islam yang dihuni oleh orang Islam. Sementara musuhnya adalah Amerika yang telah mendeklarasikan perang terhadap Islam atas nama perang melawan terorisme.

“Wajib atas umat Islam untuk saling membantu dan membela dirinya. Dari sini, kita wajib membela Iran karena Iran adalah negara yang dihuni umat Islam untuk melawan musuh. Dan musuhnya adalah Amerika yang telah mendeklarasikan perang melawan Islam dengan dalih perang melawan terorisme. Lebih dari itu, AS selama ini telah berdiri mendukung Zionis-Israel dalam melakukan semua kejahatan di Palestina. Andai tidak ada dukungan dana dan senjata AS, tak mungkin Israel bisa melakukan kejahatan seperti sekarang, ” tandas Qaradhawi. (na-str/iol)