Qardhawi: Bagi AS, “Kaum Moderat” adalah Kaum yang Mau Diperbudak AS

Ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi menyerukan kaum muslimin untuk mendukung para mujahidin di Palestina dan Irak, serta mereka yang berjuang membela agama dan tanah airnya. Menurutnya, umat ini akan tetap mulia dan terhormat meskipun ada “kaum moderat” yang menundukkan kepalanya pada penjajah.

Hal tersebut disampaikan Qardhawi dalam khutbah Jum’at (1/12), di salah satu masjid di Doha, Qatar, yang dihadiri PM Palestina Ismail Haniyah. Qardhawi menegaskan bahwa kemuliaan umat ini dan kerhormatannya hanya bisa dilakukan dengan Islam. Bila itu dilakukan “umat ini tidak mati, tidak akan hina dan akan tetap mulia dan terhormat, hidup sampai hari kiamat. Meskipun masih ada orang yang menundukkan kepalanya dan merendahkan dirinya (di hadapan penjajah).”

Al-Qardhawi menambahkan, “Meski berbagai musibah turun menimpa umat ini, namun saudara-saudara kita di Palestina dan di Irak masih tetap membela hak-hak mereka. Mereka mengorbankan sesuau yang sangat berharga dan bahkan jiwa mereka demi umat dan eksistensi porsoalan mereka.” Dia menyebut, bagaimana sebuah keluarga di Beit Hanun, wilayah utara Jalur Gaza, mempersembahkan 16 anggota keluarganya sebagai syuhada.

Syaikh Qardahwi mengejek Presiden Amerika George W. Bush yang menyebut PM Israel Ehud Olmert sebagai tokoh yang “moderat”, meski melakukan tindakan yang biasa dilakukan setan dengan melakukan pembantaian dan kerusakan di muda bumi. Sementara Bush menyebut PM Palestina Ismail Haniyah sebagai tokoh “radikal”, padahal, kata Al-Qardhawi, dia seorang mujahid yang melawan penjajah.

Dalam pandangan Bush, tegas Qardhawi, orang yang “moderat” di Palestina, di Irak dan di Afganistan adalah “mereka yang mau menundukan kepalanya kepada penjajah Amerika dan diperbudak Amerika. Dia menegaskan, siapa saja yang melawan penjajah di manapun di bumi ini, maka dia bersama kebenaran (al-haq). Dan siapa yang menjajah dengan menurunkan pasukannya di suatu negeri untuk merampas tanahnya maka dia bersama kebatilan. Tindakan membela diri yang kita lakukan adalah kewajiban yang harus kita laksanakan. Kita harus memerangi musuh (yang menjajah kita).” (was/pic)