Raja Faisal, Penguasa Arab Saudi yang Ditembak Mati Keponakannya Sendiri

Pangeran Faisal bin Mussaid diduga bekerja sama dengan negara lain yang menginginkan sang raja mati karena kebijakannya mengganggu kepentingan negara lain, terutama barat.

Pangeran Faisal bin Mussaid pun ditahan dan disidang atas pembunuhan yang dia lakukan. Pangeran Faisal mengalami gangguan kejiwaan ketika menjalani persidangan dan itu dijadikan alibi mengapa dia membunuh Raja Faisal walaupun alasan itu tidak masuk akal karena dia sudah mempersiapkan pistol di dalam sakunya ketika bertemu Raja Faisal.

Banyak perbincangan dan teori yang beredar mengenai pembunuhan Raja Faisal ini. Hingga pada akhirnya disimpulkan aksi pembunuhan Raja Faisal ini murni dilakukan atas inisiatif Pangeran Faisal bin Mussaid sendiri tanpa bantuan orang lain.

Ada yang mengaitkan kematian Raja Faisal ini dengan kematian kakak Pangeran Faisal bin Mussaid. Diketahui bahwa kakaknya meninggal dunia ketika terjadi bentrok dengan pasukan keamanan bersenjata Arab Saudi. Namun, hasil penyidikan tidak sesuai dengan dugaan di atas.

Kota Riyadh pun ditutup selama 3 hari sebagai tanda berkabung. Rakyat Arab Saudi sangat sedih dan kehilangan Raja Faisal yang sangat baik serta membawa perubahan ke arah modern di Arab Saudi secara mendadak.

Pangeran Faisal bin Mussaid pun dihukum mati. Dia dihukum mati dengan cara dipancung di depan khalayak umum.

Ia dipenggal di alun-alun kota Riyadh pada 1 Juni 1975, tepat di depan kantor gubernur Riyadh. Ia dipenggal dengan pedang berhulu emas yang disiapkan algojo khusus untuk memenggal Pangeran Faisal bin Mussaid.

Eksekusi mati Pangeran Faisal bin Mussaid juga disaksikan anggota kerajaan Arab Saudi. Salah satu yang menghadiri prosesi eksekusi itu adalah Raja Salman yang berkuasa di Arab Saudi sekarang. Raja Salman adalah adik kandung Raja Faisal.[sindonews]