Faizal Assegaf: Jurus Anies dan Prabowo Kunci Kelicikan Jokowi

eramuslim.com – Kritikus Faizal Assegaf menilai, usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Anies Baswedan bergerak cepat dari PDIP untuk menjalin komunikasi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dia menilai, calon presiden nomor urut 1 itu melakukan pendekatan elegan dan bermartabat. “Pendekatan elegan dan bermartabat,” beber dia, di X.

“Menariknya, ketika bertemu di KPU, Anies dan Prabowo menunjukan kemesraan. Sementara Gibran terlihat kaku,” bebernya.

“Anies seolah mengirim pesan kuat ke publik, kubu 01 menerima kemenangan Prabowo tapi menolak politik dinasti Jokowi,” cuit Faizal Assegaf di X, dikutipĀ FAJAR.CO.ID, Rabu, 924/4/2024).

Menurut dia, sikap Anies sejalan dengan aspirasi gerakan perubahan. Yang berkali-kali memberi sinyal ke Anies dan Prabowo jangan mau terjebak adu-domba politik Jokowi. Tak heran, di balik layar komunikasi terus terjalin dan solid.

Rakyat secara cerdas memahami bahwa Prabowo dua kali dikalahkan secara curang oleh Jokowi. Untuk menghindari skenario busuk itu, Prabowo terpaksa bergabung di kabinet dan mengunci Jokowi dan PDIP.

“Tapi Jokowi terkenal super licik. Gibran dipaksa melalui jalur culas agar jadi Cawapres. Pertarungan senyap di lingkar kekuasaan menjadi sengit. Tapi, Prabowo bergerak cepat menggalang kekuatan untuk meraih kemenangan,” jelas dia.

Mungkin Prabowo berkalkulasi, beber kritikus ini, bila Gibran tidak diambil sebagai Cawapres, maka Jokowi merapat ke PDIP. Akibatnya membuat Jokowi dan Megawati semakin kuat berkonsolidasi menguasai gelanggang Pilpres curang.

Dalam kajian terbatas di internal Partai Negoro, pendekatan politik Prabowo maupun Anies esensinya berhasil mengunci Jokowi, Megawati dan PDIP. Siapapun yang jadi Presiden, asal bukan dari PDIP atau boneka Jokowi.

Soal posisi Gibran yang dipaksakan sebagai Cawapres abal-abal, nasibnya tersandera aneka dugaan kasus. Toh Jokowi pun telah membuat Ma’ruf Amin hanya sebatas pajangan. Apalagi Gibran, hanya bocah ingusan bagi Prabowo.

Ihwal itu bikin Jokowi dan kelompok di belakangnya terus berupaya memperluas pengaruh merebut jatah posisi strategis di kabinet. Modusnya, Jokowi sedang berupaya merebut Golkar. Sembari mengipas PDIP meneror Prabowo.

“Namun permainan di atas papan catur telah berubah total. Manuver Anies menjalin hubungan dengan Prabowo jelas membuat Jokowi dan PDIP panik. Terlebih rakyat semakin sadar Jokowi adalah perusak negara,” pungkasnya.Ā  (sumber: Fajar)

Beri Komentar