Ratusan Ulama Dunia Kirim Surat Terbuka Pada Para Pimpinan Agama Kristen

Ratusan ulama Muslim dunia mengirimkan surat terbuka pada pimpinan tertinggi agama Katolik, Paus Benediktus XVI pada Kamis (11/10).

Sekitar 138 ulama dalam surat terbuka itu menyerukan agar umat Kristen menjalin persatuan dengan umat Islam, mengingat banyaknya kesamaan antara Kristen dan Islam.

Surat terbuka yang bertajuk "A Common Word Between Us and You" sepanjang 29 halaman itu, membeberkan sejumlah interpretasi yang secara umum memiliki kesamaan dalam al-Quran dan Alkitab. Al-Quran mengajarkan bahwa umat Islam harus memperlakukan orang-orang Yahudi dan Kristiani sebagai teman.

"Sebagai Muslim, kami mengatakan pada umat Kristiani bahwa kami tidak menganggap mereka sebagai musuh dan Islam tidak menentang mereka. Perlunya untuk mencintai Tuhan dan mencintai sesama manusia merupakan dasar-dasar yang sama-sama dimiliki Islam dan Kristen, " demikian bagian isi surat tersebut.

Selain dikirim ke Paus Benediktus XVI, salinan surat terbuka itu juga akan dikirim ke Rowan Williams dari Keuskupan Canterbury, Bartholomew 1 dari Gereja Orodoks Konstantinope dan semua keuskupan Kristen ortodoks serta semua pemuka agama Protestan di seluruh dunia.

Gerakan yang dilakukan para ulama Muslim ini didukung oleh Pendeta Richard Chartres dari Keuskupan London dan akan dibacakan ke seluruh dunia lewat keterangan-keterangan pers. Perjalanan pertama dari surat tersebut akan dimulai di Yordania.

Para ulama Muslim yang ikut menandatangani surat tersebut antara lain Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim Internasional Muhammad Salim Awa, Mufti Mesir Ali Gomaa dan Imam Masjid al-Aqsa Syaikh Ikrima Sabri. Sejumlah da’i terkenal seperti Amr Khaled dari Mesir dan Syaikh Hamza Yusuf dari Amerika juga ikut menandatangani surat itu, termasuk Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam Ekmeleddin Ihsanoglu.

Dalam surat terbuka pada para pemuka agama Kristen di seluruh dunia, mereka mengingatkan bahwa hubungan antara umat Kristiani dan Muslim di dunia sedang mengalami ketegangan. Ketegangan itu meletup ketika Paus Benediktus XVI mengutip pernyataan Kaisar Bizantium yang mengidentikkan Islam dengan kekerasan.

"Jika Muslim dan Kristiani tidak hidup damai, maka dunia tidak bisa damai. Umat Muslim dan Kristen menguasai lebih dari 55 persen populasi dunia, dan menjaga hubungan antara penganut kedua agama ini merupakan faktor terpenting dalam kontribusi mereka terhadap perdamaian dunia, " bunyi surat tersebut. (ln/iol)