Satu Hari “Panen Kematian” di Pihak Militer Zionis Israel

Lima belas penjajah Zionis Israel meregang nyawa dalam satu hari. Inilah kesuksesan paling besar dari perlawanan pejuang Hizbullah Libanon melawan agresi militer Israel yang sudah memasuki hari ke 25. Hebatnya lagi, dari 15 korban itu, sebanyak 12 orangnya adalah prajurit militer Israel.

Mereka seluruhnya tewas akibat ledakan rudal-rudal Hizbullah yang jatuh di wilayah Utara Israel. Bukan hanya itu, pasukan Israel juga menderita kerugian besar dalam kontak senjata di medan tempur, di mana pejuang Hizbullah berhasil menghancurkan dua buah tank tentara Israel.

Israel sendiri mengakui telah kehilangan 12 prajuritnya paling sedikit akibat serangan rudal Hizbullah di hari Ahad (6/8) di perkampungan Kfar Jalade, sisi utara wilayah Kreyat Shamona, tepi paling pinggir Utara Israel. Tentara Israel mengatakan bahwa pasukannya yang terbunuh adalah unit pasukan waspada, yang didatangkan untuk aktif dalam perang melawan Libanon.

Informasi tim medis Israel menyebutkan ada 4 orang pasukan yang berada dalam kondisi sangat kritis. Penyiar radio tentara Israel menyebutkan situasi dari lokasi pemboman, “Para penduduk di lokasi kini mengelilingi mayat-mayat para korban, sebagian mereka menutup hidung mengingat pemboman itu terjadi dekat dengan pemakaman.”

Total kerugian yang dialami militer Israel sepanjang hari Ahad kemarin, adalah angka kerugian terbesar yang mereka alami sejak memulai agresi menggempur Hizbullah di Libanon Selatan. Sepanjang empat hari sebelumnya, Hizbullah telah melesatkan ratusan roketnya dan menewaskan 8 pekerja pabrik di kota Haifa, Utara Israel. Hizbullah mengaku telah berhasil membunuh 93 orang Israel yang mayoritas adalah prajurit Israel, dan melukai sekitar 1.500 orang Israel lainnya.

Pihak Hizbullah Libanon melansir berita pejuangnya terlibat pertempuaran sengit dengan artileri Israel yang mulai memasuki wilayah kota Adesa, Libanon. Menghadapi kehadiran artileri tersebut, Hizbullah menggunakan senjata roket dan berhasil melumpuhkan dua tank milik Israel dan dua buldoser. Situs elektronik harian Intiqad yang menjadi corong pemberitaan Hizbullah menuliskan kesaksian mata sejumlah warga di Adesa. “Pasukan Israel berkekuatan 10 tank jenis mirkava dan sejumlah buldoser sebagai pengakut alat militer berat. Kedatangan artileri itu tersebut juga dikawal oleh pesawat tempur yang melepaskan tembakan.”

Pihak Libanon sendiri sepanjang Ahad kemarin, mengalami kerugian dengan tewasnya 9 orang yang seluruhnya adalah warga sipil Libanon, ditambah 2 orang sipil Palestina. “Pesawat-pesawat tempur Israel membombardir perkampungan Anshar Timur, Libanon Selatan. Selama peperangan, Israel telah membunuh kurang lebih seribu orang Libanon yang mayoritasnya adalah penduduk sipil, sebagaimana diakui oleh pemerintahan Libanon. Sementara dua juta orang Libanon, atau seperempat penduduknya, menjadi pengungsi di berbagai kota dan negara tetangga. (na-str/iol)