Saudi Bekuk Tiga Tokoh Media Al-Qaidah

Pihak Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada Selasa (5/6) mengklaim berhasil menangkap tiga anggota jaringan Al-Qaidah.

Sumber resmi di kementerian itu mengungkapkan, bahwa salah seorang dari ketiganya adalah seorang pejabat media Al-Qaidah dan dua lainnya operator yang bertugas mempublikasikan seruan perang jihad di dunia maya.

"Seorang warga (yang tertangkap) itu menamakan dirinya Abu Usaid Al-Falluji, yang di antara rekan-rekannya menduduki posisi puncak dalam jaringan mereka yang tersesat. Lewat dia lah bahan-bahan informasi yang menyerukan paham takfir dan upaya perekrutan, " demikian siaran pers Depdagri Saudi seperti dikutip kantor berita Arab Saudi.

Lebih lanjut keterangan itu menyatakan, Al-Falluji berperan mengontak mereka yang tergabung dengan Al-Qaidah yang tersesat untuk saling menjalin solidaritas, baik itu di dalam Saudi maupun di luar.

Lainnya lagi, sambung sumber resmi itu, Al-Falluji juga ikut membantu pengkondisian operasi-operasi terorisme dan provokasi untuk ikut serta dalam operasi itu, serta menjalin kontak langsung dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dana.

Pihak keamanan Saudi mengatakan bahwa saat penangkapan Al-Falluji ditemukan lebih dari 40. 000 MB data yang memuat dokumen-dokumen bergambar dan tulisan-tulisan terkait kegiatan-kegiatan kelompok ini, ideologi takfir mereka, penjelasan media-media dan sumber-sumber dana, cara-cara mendapat dukungan dan kediaman yang selalu berpindah-pindah serta cara merakit bahan peledak.

Selain itu, pihak keamanan setempat juga menemukan dokumen berisi strategi untuk menghabisi pihak keamanan Saudi, yaitu dengan menebar paham takfir di tengah kaum muda Saudi.

Sementara anggota Al-Qaidah lainnya mengaku bernama Abu Abdullah An-Najdi, bersama rekannya bekerja menerbitkan buletin teranyar yang mereka sebut "Suara Jihad." Dikatakan bahwa buletin itu isinya penuh dengan doktrin takfir dan ajakan untuk menghancurkan negara, khususnya kilang minyak.

Seorang lagi yang ditangkap, kata keamanan Saudi, adalah non-Saudi yang tinggal di Madinah, yang bertugas menerbitkan buletin edisi cetak yang menyeru kepada paham takfir. Buletin itu ia namakan "Gema Jihad."(ilyas/alrb)