Somalia Klaim Berhasil Rebut Benteng Mahkamah Islam

Abdur Rahman Dinare, jubir resmi Pemerintah Transisi Somalia, hari Sabtu (13/1) menyatakan bahwa pasukan pemerintah Somal didukung tentara Ethiopia melakukan serangan ke lokasi terakhir persembunyian kelompok Mahkamah Islam yang lari ke Selatan Somalia. Ia menyebutkan, peperangan telah terjadi hingga di sebuah kampung dekat perbatasan Kenya yang diduga merupakan lokasi yang banyak dijadikan tempat pelarian kelompok Mahkamah Islam.

“Pasukan pemerintah transisi Somalia berhasil merebut lokasi persembunyian terakhir kalangan Mahkamah Islam di Ras Kambone, setelah peperangan yang berlangsung sejak pagi hari, ” ujar jubir pemerintah Somal tersebut. Ia menambahkan bahwa kebanyakan pasukan Mahkamah Islam benar-benar telah mati atau lari tidak tentu arah. “Mereka kini bersembunyi di hutan-hutan. Tapi sampai kini pasukan Pemerintah Somal masih terus memantau keberadaan mereka, ” ujarnya.

Tentang perkiraan peperangan yang akan berlangsung, Dinare mengatakan pihaknya takkan berhenti untuk memburu orang-orang yang menjadi buron dari kalangan Mahkamah Islam, sampai mereka benar-benar bisa ditumpas habis. “Sampai kami benar-benar yakin bahwa mereka benar-benar habis sama sekali, ” ujarnya.

Pasukan Ethiopia yang mendukung pasukan pemerintah transisi Somal dating dengan berbagai persenjataan berat, termasuk tank dan pesawat tempurnya. Mereka membantu pemerintah transisi Somalia mengusir pasukan Mahkamah Islam dalam perang terbuka yang berlangsung beberapa mingu lalu hingga akhirnya pasukan Mahkamah Islam terpaksa lari dari Mogadishu.

Bukan hanya Ethiopia yang membantu pasukan pemerintah transisi Somal, tapi juga militer AS yang juga menerbangkan pesawat tempurnya untuk memburu para aktifis Mahkamah Islam di berbagai pelosok di Somalia. AS berdalih, Mahkamah Islam mempunyai link dengan jaringan Al-Qaidah yang memang menjadi focus perburuannya melawan terorisme. Tapi aksi serangan udara AS beberapa kali justru menewaskan ratusan warga Muslim sipil Somalia yang tak ada sangkut pautnya dengan aksi bersenjata. Dan, seperti biasa, dunia mengecam aksi AS. Seperti biasa pula, kecaman tak pernah berarti bagi pembantaian manusia, selama korbannya adalah Muslim. (na-str/albwb)