Catatan Hendrajit: Mengintip Kekuatan Angkatan Laut Cina

Salah satu kapal selam nuklir angkatan laut Cina adalah adalah SSBN kelas Jin tipe 094 berpeluru kendali balistik (SLBM)JI-2 dengan jarak jangkau 8000 km.

Menariknya, kapal selam Cina jenis ini, bersifat senyap dan sulit dideteksi, terlebih bertenaga nuklir dan berpeluru kendali balistik, sehingga mengurangi kerentanan Cina tehadap kemungkinan serangan pertama (preemptivefirst strike) dari negara-negara musuh. Cina juga punya 12 kapal selam kelas kilo yang sangat senyap, serta 25 kapal selam kleas Song dan Yuan yang merupakan buatan Cina sendiri.

Bukan itu saja. Saat ini Cina 8 kapal perusak berpeluru kendali darat-udara dengan jarak jangkau 100 km, yang saat ini kut memperkuat armada laut Cina. Kapal jenis ini meliputi kelas Luyang II tipe 52 C dan Luyang III tipe 52D yang keduanya dilengkapi peoluru kendali HQ-9 SAM, serta kelas Luzhou ti[e 51C yang dilengkapi peluru kendali S-300 SAM.

Adapun 5 kapal perang kelas Luyang II juga dilengkapi peluru kendali antikapal YJ-62 dengan jarak jangkau 280 km. Sedangkan kapal perang kelas Luyang III dilengkapi peluru kendali antikapal ssupersonik YJ-18 dengan jarak jangkau 178.25 km. Kapal perusak kelas Luyang III menggunakan sistem peluncur vertikal yang mampu meluncurkan peluru kendali permukaan udara, permukaan-permukaan, dan peluru anti-kapal selam.

Cina juga bahkan punya 4 kapal perusak Sovrenemy yang dibeli dari Rusia pada 1999-2006. Yang sudah dilengkapi dengan peluru kendali supersonic jarak jauh, dengan jarak jangkau 160-240 km.

Dalam membangun sistem pertahanan pantai, Indonesia agaknya harus belajar banyak dari Cina. Sistem pertahanan pantai Cina telah dilengkapi dengan peluru kendali antirudal YJ-62 dengan jarak jangkau 280 km, dan peluru kendali balistik antikapal jarak menengah DF-21 D dengan jarak jangkau 1500 km.

Dengan kemampuan peluru kendali seperti ini, rasa-rasanya Cina sudah cukup percaya diri dalam menangkal serangan yang dilancarkan AS maupun sekutu-sekutnya, ketika pecah perang bersenjata di Laut Cina Selatan,, Laut Cina Timur maupun perairan Filipina.(kk/aktual)

Penulis: Hendrajit, redaktur senior.